BERBAGAI prestasi di bidang inovasi berhasil diraih Semen Padang pada ajang nasional dan internasional pada 2018. Prestasi teranyar adalah, menyabet 3 Star atau prestasi tertinggi pada ajang Asia Pacific Quality Organization (APQO) International Conference yang ke-24 di Abu Dhabi pada 10-12 Desember 2018.
Direktur Utama PT Semen Padang, Yosviandri merasa bangga, atas prestasi yang diraih oleh para inovator yang telah berprestasi hingga tingkat Internasional. Ia berharap, prestasi ini dapat menjadi motivasi dan menginspirasi karyawan Semen Padang untuk terus berinovasi. Menurutnya, suatu Inovasi tidaklah perlu sesuatu yang besar ataupun sulit tetapi memiliki manfaat yang dapat dirasakan baik untuk karyawan maupun perusahaan.
”Alhamdulillah, banyak prestasi inovasi yang diraih Semen Padang baik diajang internasional, Nasional maupun internal Semen Indonesia Grup sepanjang tahun 2018. Semoga apa yang diraih dan dilakukan oleh Inovator dari Semen Padang tersebut, dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa, pelaku usaha dan masyarakat luas,” kata Dirut.
Di tempat terpisah, Kabiro Inovasi dan TPM Fery Sarvino mengatakan, keberhasilan Semen Padang meraih berbagai prestasi pada ajang inovasi nasional dan internasional, tidak terlepas dari dukungan manajemen Semen Padang yang sangat kuat. Sementara itu, untuk prestasi yang diraih di Abu Dabi hal ini juga berkat kesiapan dari para inovator PT. Semen Padang sejak beberapa bulan yang lalu.
”Persiapan yang matang tentunya menghasilkan prestasi yang baik. Tim bekerjasama dengan pengelola inovasi mulai dari persiapan bahan presentasi berbahasa Inggris, sampai latihan untuk presentasi. Kami berharap prestasi ini dapat berlanjut dan menjadi pemicu munculnya inovasi dan improvement yang membawa dampak positif bagi perusahaan,” kata Fery Sarvino.
Tema inovasi yang dibuat oleh Tim Lift Blade dari Dept. Pengadaan, yaitu tentang pembuatan alat bantu untuk mengangkat kertas kraft (bahan kantong semen), sehingga bisa menghilangkan kerusakan kertas kraft jika menggunakan metoda lama. Kertas kraft yang rusak selama ini tidak bisa digunakan dan menjadi sampah yang harus dimusnahkan.
”Inovasi ini telah memberikan benefit bagi perusahaan. Improvement ini menggunakan biaya yang rendah tetapi menghasilkan output yang besar. Selain benefit secara keuangan, tentunya ini memberikan citra positif terhadap perusahaan, di mana PT Semen Padang berkomitmen menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan juga prestasi ini menunjukkan pada dunia internasional bahwa PT. Semen Padang merupakan bagian dari industri semen di Indonesia yang mampu bersaing secara global,” tuturnya.
Peningkatan kinerja PT Semen Padang dengan banyaknya inovasi yang telah diaplikasikan, tentunya memberikan multiplier effect terhadap pemerintah daerah. Selain dapat membawa nama Sumatera Barat baik ditingkat Nasional maupun internasional, juga dapat memberikan pengaruh pada perusahaan lain untuk dapat melakukan hal yang sama dengan PT Semen Padang.
Fery menambahkan, kegiatan inovasi ini sangat penting untuk memenangkan persaingan global. “Hampir seluruh perusahaan menggunakan tag line yang sama saat ini “Inovasi atau mati”. Dari Pengelola Inovasi PT. Semen Padang juga memberikan tag line untuk memotivasi “kalau nio hasil beda, jan pakai caro lamo”,” tuturnya.
Sepanjang perjalanannya, PT Semen Padang telah banyak menorehkan prestasi dalam bidang inovasi, baik nasional maupun internasional. Prestasi itu diantaranya: penghargaan internasional ICQCC (International Convention on Quality Control Circle) di Singrapura, Predikat Gold, oleh Tim Priority dari Dept. Teknik Pabrik, Predikat Gold, oleh Tim Professor dari Dept. Teknik Pabrik
Kemudian, penghargaan nasional di ajang TKMPN (Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional ) ke XXII tahun 2018, Predikat Platinum, oleh Tim Extrill dari Dept. PDSP, Predikat Gold, oleh Tim The Roller dari Dept. Ops. Produksi IV dan lainnya. Selain itu, untuk lingkup Semen Indonesia, Semen Padang juga meraih Semen Indonesia Innovation Award 2018. Yakni, Juara 1, Kategori Teknologi dan Proses Produksi Tambang dan Raw Mill a.n tim Startrek QCX dari Dept. Ops. Produksi V, Juara 1, Kategori Proyek Kendali Mutu a.n Tim Smart JPV V dari Dept. Ops. Produksi V, dan lainnya.
Salah seorang Inovator dari Tim Lift Blade dari Dept. Pengadaan, Agus Rianto menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang diraih oleh timnya pada ajang Internasional. Sebelumnya Ia bersama tim tak pernah membayangkan akan dapat meraih prestasi tertinggi dalam ajang Inovasi di Abu Dhabi tersebut. Menurutnya selama ini, inovasi yang diciptakan tersebut lebih diutamakan untuk memudahkan pekerjaan dalam perusahaan. “Tak pernah kami bayangkan akan mendapatkan prestasi ini. Awalnya inovasi ini kami ciptakan hanya untuk memudahkan pekerjaan yang kami rasa sulit untuk dilakukan,” ujarnya.
Industri Hijau Untuk Semen Padang.
Sementara itu, jelang berakhirnya tahun 2018 PT Semen Padang berhasil meraih penghargaan Industri Hijau tertinggi, yakni level 5 dari Kementerian Perindustrian. Penghargaan itu merupakan wujud apresiasi pemerintah atas komitmen perusahaan dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.
Penghargaan Industri Hijau itu diserahkan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau dan Penyerahan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2018 di Jakarta, Rabu (12/12). Pada kesempatan itu manajemen Semen Padang diwakili Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi Juke Ismara.
”Alhamdulillah, ini prestasi yang luar dan merupakan pengakuan atas keberhasilan Semen Padang dalam mengelola perusahaan yang berwawasan lingkungan sesuai visi perusahaan,” kata Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri.
Pada tahun 2018 tercatat sebanyak 143 penghargaan Industri Hijau dari yang mendaftar sebanyak 153 perusahaan. Sejak 2010, tercatat sebanyak 877 perusahaan yang secara sukarela mengikuti penghargaan industri hijau. Dari total tersebut, yang telah lolos mendapatkan predikat sebagai industri hijau sebesar 85 persen atau sebanyak 740 perusahaan.
Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Kriteria penilaian untuk industri besar meliputi proses produksi; program efisiensi produksi, material input, energi, air, teknologi proses, sumber daya manusia, dan lingkungan kerja di ruang proses produksi. Selanjutnya, kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi, meliputi program penurunan emisi GRK, pemenuhan baku mutu lingkungan, dan sarana pengelolaan limbah/emisi. Kemudian, Manajemen Perusahaan, meliputi standar operasional, Corporate Social Responsibility (CSR), penghargaan, dan kesehatan karyawan.
Menperin Airlangga Hartarto pada acara penganugerahan mengatakan, Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus mendorong sektor industri manufaktur di Indonesia agar semakin meningkatkan kegiatan yang terkait dengan circular economy. Hal ini mampu mendukung implementasi standar keberlanjutan sesuai program prioritas di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.
”Pada era industri 4.0, penerapan industri hijau bisa menjadi bagian dari program digitalisasi ekonomi. Pasalnya, dapat meningkatkan efisiensi produksinya dan menghasilkan produk yang berdaya saing di pasar global,” katanya. (**)
Komentar