Setelah 2 tahun penetapan Situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, Sabtu (6/7/19) di Kota Baku Azerbaijan. Sampai detik ini Pemko Sawahlunto selalu melakukan langkah-langkah dan upaya untuk melengkapi kriteria demi tetap mempertahankan Kota Sawahlunto sebagai World Heritage, dengan nama Ombilin Coal Mining Heritage Of Sawahlunto. Di mana, 1 Desember 2021 menjadi batasan akhir dari upaya Kota Sawahlunto untuk melengkapi semua dokumen dan rekomendasi yang diberikan Icomos.
Jalan panjang menuju UNESCO, dalam hal ini Pemko Sawahlunto melalui Walikota Deri Asta mengisahkan tentang hal ini. UNESCO memiliki tim teknis yaitu ICOMOS memberikan 16 rekomendasi yang harus dipenuhi agar ditetapkan menjadi situs warisan budaya dunia. “Alhamdulillah rekomendasi yang wewenang kota Sawahlunto sudah selesai,” ujar Deri.
Dan selanjutnya merupakan bagian Pempro Sumbar dan pusat, salah satunya mitigasi bencana yang memerlukan dukungan dari pemerintah pusat. Memang saat ini membutuhkan rekomendasi dari pusat, sebab waktu tentatif dari target sudah dekat hitungan bulan yaitu Desember 2021. “Percepatan dukungan rekomendasi pemerintah provinsi dan pusat yang kita tunggu untuk mewujudkan world Heritage,” ujar Deri.
Deri Asta menambahkan, bagi Kota Sawahlunto memperoleh World Heritage ini merupakan kebanggaan, merupakan legitimasi berstandar internasional dari UNESCO.
Dalam hal ini pemerintah kota telah memenuhi janji kepada UNESCO, bahwa akan menjaga, merawat dan melestarikan budaya tersebut. Kemudian, termasuk warisan-warisan yang ada. Biasanya setiap wisatawan luar negeri bila mengunjungi suatu negara pasti yang dicarinya adalah warisan budaya dunia. Misalnya, di Mesir setiap wisatawan yang datang pasti ingin melihat piramid, sebab piramid adalah warisan budaya dunia. Begitu pula dengan di Indonesia memiliki 5 warisan budaya dunia salah satunya candi Borobudur yang terkenal itu. Makanya sebagai Pemko Sawahlunto bersungguh-sungguh memenuhi upaya menuju UNESCO.
Penetapan Tambang Batu-bara Ombilin sebagai World Heritage adalah karena terjadi perpaduan teknologi canggih zaman Eropa akibat efek revolusi industri berpadu dengan budaya lokal. Sehingga terbentuklah komunitas yang heterogen bercampur dari, budaya, ras dan agama berkumpul di Kota Sawahlunto. Dari perpaduan tersebut lahirlah bahasa Tangsi yang merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan masyarakat Sawahlunto yang heterogen ini. Namun, seiring berjalan waktu, tambang habis maka Kota Sawahlunto bertransformasi menjadi kota wisata tambang yang berbudaya.
Situs warisan budaya dunia ini ada tiga, zona A Sawahlunto kota tambang terintegrasi dengan atribut-atribut pelengkapnya, zona B jalur transportasi yang dilewati rel kereta api dari Sawahlunto sampai ke Teluk Bayur dan Zona C yang ketiga adalah pelabuhan. Zona B ini adalah perlu koordinasi dengan daerah lain yang dilewatinya, buat daerah yang dilewati jalur transportasi zona B harus melakukan perawatan, melalui Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bahwa telah dikumpulkan seluruh kepala daerah yang dilewati jalur transportasi tersebut untuk mengkondisikan hal tersebut.
Walikota juga sudah mengunjungi PT KAI dan Balai Perkeretaapian untuk meminta agar kereta api mengambil kembali jalur tersebut agar bisa dilakukan menjaga, merawat dan melestarikan karena ada jalur Kereta Api di zona B untuk mendukung UNESCO. Itulah Added value yang didapat bila jalur tersebut aktif otomatis para wisatawan bisa mengunjungi Kota Sawahlunto sebagai World Heritage menggunakan jalur transportasi Kereta api sesuai pada zaman kolonial, sebagai kereta wisata. “Kita yakin Sawahlunto akan ramai dikunjungi dan efeknya bagi pariwisata dan perekonomian masyarakat terangkat,” ujar Deri.
Walikota menyebutkan, saat ini sedang ditunggu keseriusan dalam pengelolaan situs warisan budaya dunia oleh Kota Sawahlunto, pemerintah provinsi dan Pusat. Bila berhasil dan sukses dalam mengupayakan dan memenuhi rekomendasi ICOMOS, pihak UNESCO berjanji akan memberikan bentuk dukungan penuh, dalam perencanaan ke depannya.
Deri Asta berharap untuk masyarakat Sawahlunto, dari segala unsur untuk sama-sama mendukung upaya Pemko Sawahlunto mempromosikan Kota Sawahlunto, termasuk dari pihak media juga agar bersedia membantu promosi Kota Sawahlunto agar pihak dunia internasional mengetahui Ombilin Coal Mining Heritage sebagai situs warisan dunia UNESCO, sehingga Pariwisata Sawahlunto maju. (pin)