Kota Bukittinggi akan kembali dilakukan penyekatan setelah sebelumnya sudah mulai dibuka seiring peraturan PPKM level tiga diberlakukan. “Penyekatan di pintu masuk Kota Bukittinggi akan kembali dilakukan terhitung mulai tanggal 30 Juli 2021 sampai dengan 31 Juli 2021 oleh personil Gabungan TNI – Polri, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bukittinggi,” kata Kasubbag Humas Polres Bukittinggi, AKP R Sitinjak, Jumat (30/7).
Ia mengatakan, penyekatan dilakukan di 11 Pos Penyekatan di jalur pintu masuk Kota Bukittinggi yakni di Simpang Jambu Air, Simpang Petak Ikabe Jambu Air, Simpang Taluak Aur Atas, Simpang Bakso Nyonya, Simpang Pos Polisi Aur Kuning, Simpang Istana Mie, Simpang BMW 2000, Simpang Bypass Surau Gadang, Simpang Taman Makam Pahlawan, Simpang Taman Gadut dan Simpang Jembatan Ngarai Sianok.
Ia menjelaskan, penyekatan dilakukan guna mengurangi mobilitas warga masyarakat luar Kota Bukittinggi yang akan masuk kota tanpa tujuan yang mendesak atau berwisata ke Kota Bukittinggi.
”Hal tersebut dilakukan guna menekan akan penyebaran Covid-19 karena data dari Satgas Kota Bukittinggi, dua hari terakhir peningkatan terkonfirmasi positif di Bukittinggi cukup tinggi,” kata Sitinjak.
Polres Bukittinggi menghimbau kepada masyarakat luar kota apabila memang tidak ada kepentingan urgent diharapkan tidak masuk kota Bukittinggi. “Nanti personil gabungan akan ditempatkan di pos-pos penyekatan yang telah ditentukan sesuai surat perintah, waktu penyekatan sendiri nantinya akan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan nanti,” kata Sitinjak.
Kota Bukittinggi sebelumnya juga telah melakukan penyekatan jalur lalu lintas yang dilakukan sejak penetapan PPKM hingga 25 Juli lalu. Jalur lalu lintas terlihat mulai ramai kembali dan pergerakan warga juga sudah kembali normal sejak dihentikan penyekatan, dan kini Bukittinggi kembali disekat untuk tiga hari ke depan.
Bukittinggi saat ini berada di level tiga PPKM, angka positif Covid-19 di daerah ini mencapai 3.085 dengan angka kematian sesuai data per tanggal 26 Juli sebanyak 57 orang. (pry)