Berbagai upaya terus dilakukan Bupati Sutan Riska untuk mendukung sejumlah progam pemberdayaan bagi masyarakat, salah satunya bagi lansia. Inovasi yang akan diusung adalah GL-Pro Sasabesa, yaitu Gerakan Lansia Produktif Saiyo Sakato Beringin Sakti, yang berada di Jorong Beringin Sakti, Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh. GL-Pro Sasabesa ini berada di bawah binaan Dinas Sosial P3APPKB Kabupaten Dharmasraya.
Diketahui, GL-Pro Sasabesa memang aktif berkegiatan. Mulai dari sekolah lansia, wirid lansia, senam lansia, membuat keterampilan menganyam, membuat piring dari lidi, membuat sarang lampu, membuat jamu herbal, perikanan, perkebunan, dan masih banyak kegiatan lainnya.
Hal itu disampaikan Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat melaunching Sekolah Lanjut Usia di Nagari Taratak Tinggi, sebagai wadah belajar dan berkreasi bagi para Lansia di wilayah itu. “Saya patut berbangga dengan para Lansia yang ada di Nagari Taratak Tinggi ini, yang menjadi teladan dan pioner tumbuhnya Gerakan Lansia Produktif Saiyo Sakato Beringin Sakti. Semuanya punya kreativitas yang patut diacungkan jempol,” puji bupati usai melaunching Sekolah Lansia di Nagari Taratak Tinggi baru baru ini.
Dinas Kumperdag agar dapat memfasilitasi pemasaran hasil produk lansia ini. Sehingga harapan dari lansia untuk dapat hidup sejahtera dan berkecukupan, dapat tercapai. “GL-Pro Sasabesa yang diusung untuk mengikuti Inovasi Pelayanan Publik tingkat Nasional ini dapat masuk Top 45 se Indonesia, dan mendapat reward berupa Dana Isentif Daerah,” ujar Sutan Riska.
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi, Budi Waluyo menjelaskan bahwa berdasarkan profil kenagarian Taratak Tinggi tahun 2018 dari 550 lansia sebanyak 248 lansia atau sekitar 45% berada dibawah garis kemiskinan. Dan berdasarkan data Puskesmas Beringin Sakti jumlah kunjungan lansia yang sakit tahun 2018 sekitar 240 orang dengan rata-rata kunjungan per bulan 20 orang. “Jika tidak ada program dan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan lansia maka dengan banyaknya jumlah lansia akan menjadikan beban berat bagi keluarga, masyarakat maupun pemerintah, ” ungkapnya
Untuk itu, sambungnya inovasi ini berawal dari ketertarikan seorang penggiat lansia untuk memotivasi dan mengedukasi para lansia yang ada disekitar tempat tinggalnya. Kemudian dilakukanlah koordinasi dengan Nagari, selanjutnya Nagari melakukan koordinasi dengan Dinas SOSP3APPKB dan UPTD Puskesmas Beringin Sakti.
Selanjutnya Dinas SOSP3APPKB kemudian menerbitkan inovasi pemberdayaan masyarakat dalam terobosan untuk menjadikan “Lanjut Usia Mandiri, Tangguh, Sehat dan Berdaya Guna” yakni dengan memberdayakan lansia secara maksimal dan terorganisir melalui Inovasi Gerakan Lansia Produktif Saiyo Sakato Beringin Sakti disingkat GL-Pro Sasabesa.
“Tujuan inovasi ini adalah menyatukan berbagai ide dan gagasan baik dari masyarakat maupun stakeholder agar para lansia yang selama ini dianggap pasrah dan tinggal menunggu ajal dengan mengembalikan perubahan pada paradigma bahwa lansia masih berdaya guna, produktif, dan masih bisa dikembangkan berbagai potensi yang dimiliki, ” ujarnya.
Adapun kegiatan inovasi ini, lanjutnya meliputi pelatihan keterampilan bersama para lansia seperti keterampilan anyaman, membuat taplak meja dari limbah plastik, membuat tempat air minum, membuat jamu herbal kemasan, jamu gendong, kegiatan perikanan seperti lele dan nila, kegiatan peternakan bebek, ayam kampung dan berkebun.
Kegiatan lain yang juga dilaksanakan pada inovasi ini diantaranya adalah kegiatan keagamaan seperti pelatihan sholat khusyuk dan pengajian bulanan, kegiatan olahraga seperti senam bersama dan jalan santai, kegiatan rekreasi bersama, kegiatan posyandu lansia serta kegiatan kesenian seperti menari dan bermain alat musik tradisional
Selama masa pandemi Covid-19 kegiatan GL-PRO SASABESA tetap dilaksanakan sebagaimana biasanya dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan, diantaranya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Masker atau Face Shield, menerapkan Social Distancing dengan menjaga jarak, menyediakan Tempat Cuci Tangan dan Handsanitizer, dan melakukan Strerilisasi secara rutin, seperti penyemprotan Disinfektan serta melaksanakan Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia.
Selain itu, juga telah dilaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi Lansia yang ada di Kenagarian Taratak Tinggi. Lansia yang tergabung dalam GL-PRO SASABESA menjadi Pioneer (agent of change) kegiatan vaksinasi Lansia dalam rangka mengajak rekan-rekan lansia lainnya guna menyukseskan program pemerintah dalam memutus rantai Covid-19. Ini juga merupakan upaya agar kegiatan GL-PRO SASABESA berjalan dengan semaksimal mungkin walaupun dalam masa pandemik.
Kegiatan inovasi ini memberikan dampak positif bagi Lansia, diantaranya, sebelum GL-PRO SASABESA, kunjungan rata-rata lansia yang sakit ke Fasyankes per bulan 20 orang. Dengan adanya program ini, terjadi penurunan jumlah kunjungan sakit Lansia ke Fasyankes sebesar 95 persen atau sebanyak 2-3 orang per bulan. “Dulunya lansia tidak mempunyai penghasilan, saat ini telah memiliki penghasilan tambahan dari hasil kerajinan dan keterampilan lansia sebesar Rp.200.000; per bulan. Dulunya lansia sering sakit-sakitan, sekarang menjadi lebih sehat dan aktif. Sebelumnya lansia menjadi beban bagi keluarga sekarang lansia yang produktif, ” tegasnya
Mendapat Dukungan Bupati Sutan Riska.
Bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya terlihat langsung saat Bupati Sutan Riska Tuanlu Kerajaan dalam pengembangan inovasi ini adalah dengan ditetapkannya inovasi GL-Pro Sasabesa menjadi inovasi daerah Kabupaten Dharmasraya Tahun 2021. Dukungan ini dilandasi dengan Surat Keputusan Bupati Dharmasraya Nomor 189.1/186/KPTS-BUP/2021 tentang Penetapan Inovasi GL-PRO SASABESA sebagai Inovasi Daerah Kabupaten Dharmasraya tahun 2021 .
Selain itu dukungan masyarakat beserta perangkat desa/nagari setempat dan keterlibatan Pemangku Kepentingan seperti Kepala Daerah (Bupati), Instansi-instansi Pemerintahan Daerah seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Pangan dan Perikanan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan dan Kantor Kementerian Agama yang berkontribusi dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan inovasi ini, sehingga memungkinkan inovasi ini akan terus berkelanjutan.
GL-Pro Sasabesa tidak hanya dikembangkan di Jorong Beringin Sakti Nagari Taratak Tinggi, akan tetapi dapat dikembangkan di seluruh wilayah semua wilayah Republik Indonesia.
“Di Kabupaten Dharmasraya saja sudah 17 Jorong/ Nagari yang mereplikasi GL-Pro Sasabesa. Dalam tempo 3 tahun inovasi GL-Pro Sasabesa akan dikembangkan diseluruh wilayah Kabupaten Dharmasraya, ” ungkapnya “Selain itu kegiatan ini juga tidak membutuhkan anggaran yang besar, hanya memerlukan biaya operasional, peralatan dan sarana prasarana seperlunya, ” pungkasnya. (gus)