DPRD Gelar Paripurna Istimewa Hari Jadi Kota Padang ke 351, Percepat Pemulihan Ekonomi Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

Hari ini, Jumat 7 Agutus 2020, Kota Padang berusia 351 tahun. Di umur yang sudah mencapai tiga setengah abad ini, begitu banyak rintangan dan cobaan yang dihadapi dalam membangun Kota Padang ke arah yang lebih baik. Bahkan, saat ini Kota Padang sedang berjuang menghadapi ujian Pandemi Covid -19 yang sempat menghancurkan perekonomian masyarakat Kota Padang.

Sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan di setiap peringatan Hari Jadi Kota Padang menggelar rapat paripurna istimewa anggota DPRD Kota Padang, yang juga digelar hari ini. Namun, dalam peringatakan Hari Jadi Kota Padang ke 351 ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumya.

Biasa, setiap perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Padang, selalu dirayakan dengan meriah. Namun kali ini, dilaksankan cukup sederhana karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Meski demikian, semangat dan kebersamaan semua pihak dalam upaya membangun Kota Padang terus terjaga dengan baik.

Walikota Padang Mahyeldi mengatakan tema HUT Kota Padang kali ini, mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial untuk mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, perdagangan dan pariwisata. Hal ini karena Kota Padang sedang berjuang melewati ujian Pandemi Covid -19 yang telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan.

Katanya, Kota Padang saat ini memasuki fase new normal atau pola hidup baru dengan telah membuka kembali akses kegiatan masyarakat. Namun tetap semuanya wajib mengikuti aturan protokol Covid-19 serta segala yang tertuang di dalam Perwako No.49 Tahun 2020 tentang Pola Hidup Baru Dalam Masa Pandemi Covid-19.

Dia berharap, di Hari Jadi Kota Padang ke-351 ini, menjadi momen membangkitkan sinergisitas semua pihak dalam membangun ekonomi Kota Padang agar kembali normal. Pemerintah Kota Padang juga terus berupaya memberikan kemudahan pelayanan pada masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi misi walikota Padang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Di moment ulang tahun kota Padang ke-351 ini kita terus berupaya memberikan kemudahan pada masyarakat. Dan ini sesuai dengan visi misi kita,” sebut Walikota Padang Mahyeldi.

Dijelaskan Mahyeldi, sejak periode pemerintahan 2014-2019, berbagai langkah besar telah dilakukan. Agenda itu telah dirumuskan sedemikian rupa dalam visi misi dan diuraikan dalam RPJMD.

Setiap tahun berbagai agenda pembangunan dilaksanakan secara maksimal. Sehingga bisa didapatkan hasil yang terukur. Kemudian semua program pembangunan dilanjutkan lagi pada periode 2019-2024 dengan program yang terukur pula.

“Kita berharap dengan program yamg terencana dan terstruktur ini, semuanya berjalan dengan baik dan lancar,” tandasnya.

Di ulang tahun yang ke-351, Mahyeldi juga berharap dukungan semua warga Kota Padang agar Padang makin melejit lagi. Baik dari segi pertumbuhan ekonomi masyarakat maupun terkait tatanan kota lebih rapi dan indah. Namun tanpa peran serta warga Kota, mustahil hal itu bisa terwujud.

“Semua elemen terlibat membangun kota tercinta ini. Dan apa yang telah kita lakukan untuk kota Padang ini akan kita nikmati sendiri bersama anak dan cucu kita nanti,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Padang Syafrial Kani juga mengucapkan selamat Hari Jadi Kota Padang ke-351. Dia megakui, dari tahun-ke tahun, cukup banyak perkembangan pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah dalam memajukan kota ini. Meski demikian, tentu masih banyak pula yang perlu dibenahi.

Dia juga menilai, masih banyak PR yang perlu segera dilakukan Pemko Padang. Seperti penyelesaian masalah kemacetan yang sampai saat ini dirasa semakin parah terutama saat jam sibuk. Kemudian, masalah banjir atau genangan air yang kerap terjadi di sejumlah permukiman warga dan jalan raya saat hujan lebat turun. Hal ini juga masih terus menjadi sorotan.

Begitu juga masalah pendidikan. Persoalan fasilitas atupun infrastruktur pendidikan masih kerap menjadi keluhan. Begitu juga SDM tenaga pendidik. Kemudian, disektor kesehatan juga masih butuh peningkatan fasilitas dan SDM.

“Beberapa masalah tersebut memang saat ini menjadi sorotan. Kondisi itu harus menjadi bahan evaluasi Pemko Padang di bawah kepemimpinan Mahyeldi Ansyarullah dan Hedri Septa,” ujarnya.

Syafrial Kani juga mengatakan, terkait dampak dari wabah pandemi Covid-19, saat ini sangat dirasakan masyarakat, terutama dalam dunia usaha.

Dalam upaya pencegahan penyebaran serta penanganannya, telah menimbulkan biaya yang tidak sedikit. Pemerintah Kota Padang bersama DPRD juga telah melakukan refocussing atau reposisi anggaran untuk hal itu.

Menurutnya, kendala yang dihadapi masyarakat terutama di sektor ekonomi, ketersediaan modal dan bahan baku, pola pemasaran dan sebagainya. Bahkan, khusus bagi sektor UMKM dan pekerja informal boleh dikatakan sudah minus permodalan. “Karena itu semua pihak harus bersama-sama menormalkan ini kembali,” tegas ketua DPRD Padang.

Menurutnya, pemerintah harus hadir melakukan intervensi, menjadi motor penggerak kembali roda perekonomian masyarakat. Beberapa bentuk intervensi yang bisa dilakukan seperti stimulus modal kerja, keringanan bunga kredit, hingga penyediaan bahan baku dan membantu pemasaran.

“DPRD Kota Padang juga telah mengusulkan kepada pemerintah Kota Padang beberapa strategi dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi ini, termasuk dalam hal penguatan Koperasi dan UMKM di Kota Padang” kata Syafrial Kani.

Ia berharap, HUT Kota Padang kali ini menjadi momentum Kota Padang untuk bangkit kembali. pembenahan harus dilakukan ke depan. Berbagai kekurangan yang ada harus diperbaiki demi kenyamanan dan kualitas hidup warga Kota Padang.

“HUT ini jadi momentum untuk meningkatkan semangat kolaborasi dengan semua stakeholder. Dan Insya Allah ke depan akan terus tingkatkan yang perlu dihadirkan,” ujarnya.

Wakil Walikota Padang, Hendri Septa juga mengatakan, tahun anggaran 2020 ini, sejatinya memiliki arti yang sangat penting bagi Kota Padang, karena merupakan tahun kedua bagi Kota Padang melaksanakan pembangunan sesuai RPJMD 2019-2024.

“Namun pada tahun ini kita di Kota Padang ikut dilanda pandemi Covid-19 yang telah memporak-porandakan segala sektor kehidupan masyarakat. Sehingga berdasarkan perubahan RKPD, di samping penekanan prioritas program Kota Padang yang tetap mengacu pada 9 program prioritas daerah, kemudian juga fokus pada pencegahan dan penanggalungan Covid-19 yang terjadi sejak awal Maret lalu,” bebernya.

Hendri juga mengungkapkan, akibat pandemi Covid-19 sejauh ini telah menyebabkan beberapa hal. Seperti tidak adanya kunjungan di destinasi wisata, berkurangnya transaksi di hotel/restoran serta bagi para pedagang kecil dan menengah. Selanjutnya juga berdampak pada sebanyak 12 ribu UKM/kuliner/ritel/jasa/kerajinan/ultra mikro dan dirumahkannya sebanyak 5.431 pekerja dari 172 perusahaan.

“Kondisi ini tentu menyebabkan PAD berkurang sekitar 25 persen dari yang sudah ditargetkan pada awal 2020 yang lalu sebesar Rp881 miliar. Oleh sebab itu, prinsip penganggaran yang efisien dan efektif perlu dilakukan agar anggaran yang tersedia mampu mencapai sasaran dan target yang telah ditetapkan. Diharapkan setiap SKPD terus berupaya meningkatkan kinerja, efisiensi dan efektivitas, sehingga potensi dan target di bidang pendapatan tetap meningkat,” sambungnya.

Ditambahkan Hendri, pada PPAS-P APBD TA 2020 pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp2,319 triliun. Jika dibandingkan dengan target penerimaan awal tahun 2020 sebesar Rp2,687 triliun, pendapatan ini mengalami penurunan sebesar Rp368,07 miliar atau sebesar 13,7 persen. Hal ini disebabkan penyesuaian target pendapatan daerah akibat imbas dampak Covid-19. Begitu juga PAD semula Rp881,9 miliar pun turun menjadi Rp652 miliar atau turun 26,07 persen.

Sekretaris DPRD Kota Padang, Henrizal Ashar juga menambahkan, dalam memperingati HUT Kota Padang kali ini, tidak ada kegiatan euforia. “Rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Padang diawali dengan Rapat Paripurna Istimewa di gedung DPRD Kota Padang,” ujar Hendrizal Azhar.

Katanya, tak ada hiasan hingga umbul-umbul seperti biasanya. Gedung dewan hanya dihiasi secara sederhana berupa rangkaian bunga pada bagian podium ruang sidang paripurna. Begitu juga gelaran kesenian daerah juga tidak ada. Biasanya pesta rakyat selalu tampil memeriah di saat pelaksanaan HUT Kota Padang.

Kegiatan paripurna terang Hendrizal, juga hanya dihadiri sekitar 200 orang, yaitu wako, wawako, sekda, forkompimda, jajaran pimpinan DPRD, para ketua komisi serta para ketua fraksi DPRD Kota Padang. Mereka yang hadir mengenakan pakaian jas, biasanya saat HUT jajaran Pemko Padang maupun DPRD Kota Padang mengenakan pakaian adat Minang.

“Dalam kegiatan tersebut, DPRD Kota Padang menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan pakai sabun atau memakai hand sanitizer, jaga jarak, serta mewajibkan semua pihak yang hadir mengikuti rapat untuk memakai masker,” ujarnya.

“HUT tahun ini hanya diisi dengan beberapa patah kata sambutan dari Wali Kota, dan sebagai ungkapan rasa syukur Kota Padang telah menginjak usia 351 tahun,” pungkasnya. (adv)

Exit mobile version