Jelang PBM Tatap Muka, Ratusan Guru Jalani Tes Swab

BUKITTINGGI, METRO
Sekitar 420 guru dan tenaga kependidikan SMP/MTs negeri dan swasta se-Kota Bukittinggi telah menjalani tes swab, Selasa (28/7). Pelaksanaan tes swab akan berakhir Kamis (30/7). Tes swab dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, Melfi Abra, jumlah keseluruhan guru dan tenaga kependidikan lebih kurang 802 orang menjalani Tes Swab selama empat hari. Hingga Selasa (28/7), sekitar 400-an guru sudah dilakukan tes swab.

“Kita prioritaskan SMP/MTs karena akan memulai belajar tatap muka, jika sudah zona hijau. Untuk SMA akan ada koordinasi Cabdin Dinas Pendidikan Wilayah I Sumbar dengan Dinas Kesehatan. Karena ada keterbatasan personil dan laboratorium. Untuk PAUD dan SD akan dilakukan bertahap. Kita coba SMP-SMA dulu selama dua bulan pertama. Baru dilakukan tingkat SD. Tes swab guru SMP/MTs ini dikirim ke Padang setiap hari. Untuk hasil akhirnya tergantung pemeriksaan labor di Padang,” ujar Melfi.

Kadisdikbud menambahkan, belajar tatap muka SMP/MTs diperkirakan dimulai Agustus. Hal ini akan diupayakan, jika tidak ada yang positif dari tes swab guru ditambah tidak ada yang positif dari warga kota.

“Kita juga menunggu konfirmasi dari Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Bukittinggi. Satgas nanti memberikan rekomendasi dan diteruskan ke wali kota. Jika Satgas sepakat dan wali kota setuju, terakhir adalah izin orang tua. Jika tidak ada izin orang tuanya, siswa tersebut tetap belajar daring,” ungkap Melfi.

Pembelajaran tatap muka akan dimulai di tingkat SMP-SMA dulu. Dua bulan setelah transisi SMP-SMA, kemungkinan bulan Oktober akan dimulai tingkat SD dan PAUD di bulan Desember.

“Kita berharap hasil tes swab guru ini negatif. Kita juga membaca komentar orang tua yang ingin anak-anaknya kembali ke sekolah. Kekhawatiran kita dalam kondisi saat ini adalah siswa SD kelas 1. Dimana mereka perlu belajar intensif di sekolah. PAUD dan SD dilakukan bertahap. Dua bulan pertama pembelajaran untuk SMP/SMA, lalu baru dilaksanakan untuk SD/PAUD. Guru-guru yang mengikuti tes swab sebanyak 8 SMP negeri, MTs negeri ditambah sekolah swasta,” terang Melfi.

Ia menyebutkan, dari keterangan guru yang sudah menjalani tes swab, mereka mengatakan tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. Awalnya, mereka takut menjalani tes swab terutama prosesnya. Setelah dijalani, pelaksanaan tes tidak seperti yang mereka takuti.

“Untuk tes swab guru SD tergantung Satgas Covid-19. Bisa jadi mereka hanya Rapid Tes saja, jika hasil guru SMP/MTs negatif. Apalagi, belajar tatap muka SD/PAUD belum dimulai. Saat ini, baru dicoba untuk SMP dan MTS. Mengacu SKB 4 menteri, sekolah dimulai jika wilayah sudah zona hijau,” tegas Melfi.(pry)

Exit mobile version