Fadly Tewas Tergeletak di Pinggir Jalan

PADANG, METRO
Sempat pamit meninggalkan rumah untuk pergi ke toko bangunan, pria bernama Fadly Arif (36) ditemukan tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan kawasan Perumahan Tangkai Permata Dua, Kelurahan Koto Baru, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Selasa (30/6) sekitar pukul 10.00 WIB.

Diduga, korban tewas akibat dianiaya oleh orang tak dikenal (OTK), karena pada bagian kepala korban terdapat luka yang diduga bekas hantaman benda tumpul. Warga yang menemukan korban tergeletak, sempat membawa korban ke Rumah Sakit Tentara (RST) Reksodiwiryo untuk mendapatkan pertolongan medis.

Namun, belum sempat diberikan perawatan, ternyata dari hasil pemeriksaan dokter, korban dinyatakan telah meninggal dunia. Pihak keluarga pun melaporkan kejadian itu ke Polresta Padang. Tak lama berselang, pihak Kepolisian datang ke RST Reksodiwiryo lalu jasad korban dipindahkan ke RS Bhayangkara Polda Sumbar untuk dilakukan autopsi sesuai dengan persetujuan keluarga korban.

Pihak keluarga yang mendampingi di depan kamar jenazah rumah sakit tampak merasakan duka yang amat mendalam atas kepergian salah seorang saudara mereka. Pasalnya, peristiwa tersebut terjadi tak diduga-duga, karena sebelumnya korban masih sempat bekerja memperbaiki atap rumah kakaknya yang bocor.

Diceritakan kakak korban, Dina (41) sebelum ditemukan adiknya tewas, korban datang ke rumahnya untuk memperbaiki atap rumah yang bocor. Sekitar pukul 09.00 WIB, ia sempat berkomunikasi dengan korban untuk menanyakan peralatan bangunan yang masih kurang sembari memberikan uang untuk membeli kekurangan peralatan itu ke toko bangunan.

“Saya tanya apa yang kurang lagi, itu reng kayu, ensel pintu, (uang) sudah dihitung. Saya kasih uang, pergilah dia membeli peralatan. Setelah dua jam menunggu, korban tak kunjung kembali ke rumah. Tiba-tiba, saya mendapat informasi dari salah seorang ponakan, kalau adik saya dipukul OTK dan ditemukan meninggal tergeletak di tepi jalan,” kata Dina.

Ditambahkan Dina, selama ini adiknya tidak ada permasalahan atau pun konflik dengan siapa pun. Namun, ini akan ia cari tahu kembali permasalahan sebenarnya. Begitupun, meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mencari pelaku di balik penganiayaan.

“Saya tidak tahu siapa pelakunya dan saya pun tidak sempat bertanya kepada orang-orang. Yang tahu, dia saya temukan sudah meninggal dunia. Semoga dalam waktu dekat, Polisi bisa mengungkap siapa pelakunya,” ungkap Dina.

Sementara Kanit II SPKT Polresta Padang, Ipda Zulkifli saat dikonfirmasi di RS Bhayangkara mengatakan, diduga korban tewas akibat dianiaya. Hal itu, dibuktikan dengan adanya bekas hantaman benda tumpul di bagian belakang kepala korban.

“Namun saat ini, pihak rumah sakit masih melakukan autopsi terhadap korban sesuai dengan persetujuan keluarga korban. Autopsi dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban sekaligus kepentingan penyelidikan,” kata Zulkifli.

Disebutkan oleh Zulkifli, kasus ini akan ditangani oleh pihak Polsek Lubuk Begalung untuk melakukan pencarian motif dan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan.

“Polsek Lubuk Begalung masih melakukan penyelidikan terkait jumlah dan identitas pelaku. Begitupun memeriksa saksi-saksi yang melihat kejadian dugaan penganiayaan tersebut,” pungkasnya. (r)

Exit mobile version