Sudah 11 Positif Virus Corona di Sumbar

PADANG, METRO
Kasus warga yang terpapar virus corona (Covid-19) di Provinsi Sumatera Barat terus meningkat. Selasa (31/3), ada dua orang lagi yang dinyatakan positif. Sehingga, di Sumatera Barat sudah ada 11 orang yang terkonfirmasi terpapar virus corona.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat Provinsi Sumbar, Erman Rahman mengatakan, dua orang positif corona ini merupakan perempuan berasal dari Kota Padang dan Kabupaten Padangpariaman. Pasien dari Padangpariaman sebelumnya adalah pasien dalam pengawasan (PDP) dari RSUD Pariaman, berumur sekira 18 tahun.

“Karena kondisinya mulai membaik, akhirnya diizinkan pulang. Namun tetap dipantau oleh tim medis RSUD Pariaman. Hari ini yang bersangkutan dinyatakan positif dan mengisolasi mandiri dengan pangawasan ketat paramedic,” ujar Erman melalui Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar, Jasman Rizal.

Sementara, satu orang lagi positif corona, berumur lebih 50 tahun, di Kota Padang. “Yang positif dari Padang ini tidak PDP. Namun atas kesadaran sendiri memeriksakan diri, karena baru pulang dari Jakarta. Ternyata yang bersangkutan positif dan sekarang juga isolasi mandiri yg diawasi ketat oleh tim paramedic,” ujarnya.

Selain penambahan dua orang positif corona, hingga Selasa, data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat Provinsi Sumbar, Orang Dalam Pantauan (ODP) mencapai 2.168 orang dengan proses pemantauan sebanyak 1.782 orang. Sedangkan 386 orang telah selesai pemantauannya selama 14 hari.

Sementara, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 51 orang. Sampai hari ini yg dinyatakan positif sebanyak 11 orang dengan rincian, satu orang sudah meninggal, 6 orang dirawat di RSUP M DJamil dan RSUD Achmad Mochtar serta 4 orang lagi isolasi mandiri yang setiap hari dipantau dan diawasi oleh tim kesehatan.

Terpisah, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit melakukan pemantauan pada hari pertama pelaksanaan pemberlakukan Pembatasan Selektif bagi orang masuk ke Sumbar. Pemantauan dilaksanakan di posko pembatasan efektif di perbatasan Sijunjung-Riau di daerah Kiliran Jao dan Dharmasraya-Jambi di daerah Sungai Rumbai.

“Bupati masing-masing daerah agar memiliki inovasi dalam menerapkan pelaksanaan prosedur dilapangan oleh petugas. Sehingga semua ini dapat berjalan dengan baik”, ujar Nasrul Abit

Untuk kendaraan penumpang agar semua penumpang turun dan diperiksa suhu badan, selanjutnya setiap penumpang mengisi blanko yang telah disediakan petugas.

“Jika tujuan penumpang tersebut ke Kota A atau Kabupaten B, maka koordinator lapangan segera menginfokan kepada gugus tugas kabupaten kota yang akan dituju penumpang, agar bisa dilakukan pemantauan di daerah masing-masing”, himbau Nasrul Abit.

Bagi kendaraan barang, petugas hanya memeriksa suhu badan sopir saja. Dan bagi penumpang yang mempunyai gejala, tenaga kesehatan setempat segera melakukan tindakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Untuk di setiap posko, disiapkan meja, alat tulis dan lainnya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas. Termasuk Alat Pelindung Diri (APD).

“Saat ini peralatan APD masih sangat terbatas, karena kita juga telah menggerakan UMK kita untuk membuat APD dalam memenuhi kebutuhan petugas”, ujar Nasrul Abit. (fan)

Exit mobile version