PESSEL, METRO – Abrasi kembali menerjang Kampung Muaro, Kenagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Setelah 29 September lalu memorak-porandakan 15 rumah, Kamis (24/10) gelombang tinggi kembali mengamuk. Akibatnya, sejumlah rumah kembali terancam dan pohon kelapa bertumbangan. Warga cemas.
Sebelum kejadian Subuh itu, warga memang sudah resah dan trauma dengan abrasi ini. Apalagi membuat kondisi mereka semakin parah. Padahal Pemkab Pessel sendiri telah berencana membangun batu pengamanan pantai di daerah tersebut.
Informasi yang dikumpulkan di lapangan, abrasi yang terjadi tidak berbeda dengan sebelumnya.
“Harapan kami, pemerintah cepat memasang batu pengaman pantai. Kemudian relokasi dipercepat (pemindahan pemukiman penduduk). Karena sudah banyak warga yang kehilangan rumah,” ungkap warga setempat, Darwis (61).
Kata Darwis, hingga kini, ombak masih terus membesar, dan penghuni rumah yang belum terdampak kembali was-was. Kkarena dampak abrasi terus meluas dan warga merasa terancam.
“Saat ini kami sudah siap-siap mau mengungsi. Karena sejak Subuh tadi ombak naik lagi dan abrasi makin menjalar,” terangnya.
Wali Nagari IV Koto Hilie, Satria Darma Putra mengakui, kondisi abrasi terus meluas, dan memastikan jumlah pengungsi bakal bertambah.
“Harapan kami pada kabupaten adalah segera bangunkan pengaman pantai. Karena masyarakat masih banyak bertahan di sana,” jelasnya.
Diketahui, sebelumnya terkait kondisi pengungsi pada abrasi tersebut, Pemkab Pessel sudah meninjau lokasi. Dan sebanyak 38 kepala keluarga sudah disediakan logistik sandang dan pangan serta tenda untuk pengunsian sementara. (rio)