Gempa Tektonik 5,5 SR Goyang Mentawai

PADANG, METRO – Gempa tektonik berkekuatan 5,5 skala richter (SR) mengguncang Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera. Guncangan berjarak 48 km arah Selatan Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, pada Selasa pagi (22/10) sekitar 06.49 WIB.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono merilis, episenter gempabumi terletak pada koordinat 2.47 LS dan 99.71 BT, atau lebih tepatnya di Kota Tuapejat dengan kedalaman 23 kilometer, dan tidak berpotensi tsunami.
“Gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Tepatnya di zona megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera,” ujar Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis diterima POSMETRO di Padang, Selasa (22/10).
Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi, yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault).
Guncangan gempa bumi tadi pagi, dirasakan di daerah Mentawai, II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu). Getaran gempa juga terasa kuat di Painan dan Padang atau II MMI.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ucap Rahmat.
Sekitar pukul 07.23 WIB terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock), berkekuatan 5.0 SR. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya. (mil)

Exit mobile version