Kaki Membusuk, Penderita Kusta ”Dibuang”

Ditemukan di Perbatasan Sumbar-Jambi, Dinsos Solok dan Dinsos Merangin tak Akui Warganya
DHARMASRAYA, METRO – Sorang pria penderita penyakit kusta ditemukan warga terlantar di dekat Gapura Masjid Ihwan, Sungai Rumbai, Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya. Pria tersebut diduga sengaja dibuang di daerah perbatasan, oleh Dinas Sosial Kabupaten Marangin Jambi.
Tragisnya, kondisi penyakit kustanya yang dialaminya cukup parah. Pria yang diketahui bernama Muhammad Amin (49) itu ditemukan warga dengan kondisi kaki terbungkus plastik karena mulai membusuk dan melepuh.
Dia juga mengaku sudah lama tidak mengonsumsi obat karena tidak ada biaya. Muhammad Amin mengatakan tidak ada keluarganya yang mau menerimanya akibat penyakit berbahaya yang dia derita. Begitu juga Dinas Sosial di daerah yang dia tinggali, juga tidak mau menerimanya.
“Selama ini saya tinggal di Bangko Kabupaten Merangin, Dinas Sosial Merangin mengembalikan saya ke Sumbar, karena KTP Saya berasal dari Solok” ungkapnya.
Muhammad Amin juga mengatakan, Dinas Sosial Kabupten Merangin menelantarkannya di dekat Gapura Masjid Ihwan, Sungai Rumbai, Kecamatan Sungai Rumbai Sabtu (9/10) lalu, dan bukan diantarkan ke Dinas Sosial Kabupaten solok.
“Saya diantar petugas Dinsos Marangin Jambi ke sini. Saya tidak tau mau kemana lagi “ ujar Muhammad sambil mengerang kesakitan. Minggu (20/10).
Dari identitas KTP yang dikantonginya, Muhammad Amin (49) tertulis merupakan warga Jorong Pasar Surian, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok. Diduga mungkin dasar itulah Dinas Sosial Kabupaten Merangin Privinsi Jambi mengembalikan Muhammad Amin ke daerah perbatasan Sumbar –Jambi.
Kepala Bagian Humas Setdakab Dharmasraya, Budi Waluyo mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Dharmasraya.
Dinas Sosial Dharmasraya yang mendapat informasi ada warga penyakit kusta diterlantarkan di Kabupaten Dharmasraya mengau kecewa dengan sikap dua Dinas Sosial karena yang menelantarkannya.
“Karena alamat tertera di KTP dan KK, Muhammad Amin adalah warga asal Kabupaten Solok. Dinas Sosial Dharmasraya melakukan koordinasi dengan Dinsos Kabupaten Solok,” kata Budi.
Namun anehnya, Dinas Kabupaten Solok mengatakan, Muhammad Amin tidak lagi penduduk Kabupaten Solok. Hal ini dibuktikan dengan KTP, KK, dan permohonan pindah terlampir.
“Dinas Sosial Kabupaten Solok mengatakan setelah melihat bukti catatan spilnya. Ternyata Muhammad Amin bukanlah penduduk Kabupaten Solok, karena sebelumya dia sudah mengajukan permohonan pindah ke Provinsi Jambi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Dharmasraya, Bobby P Riza mengaku sangat geram ketika mengetahui ada pria yang diterlantarkan karena penyakit kusta. Menurutnya, penelantaran Muhammad Amin oleh dua daerah tersebut sangat tidak manusiawi.
“Ini sudah sangat tidak manusiawi. Dalam kondisi sakit kusta, orang ditelantarkan,” kata Bobby, saat dihubungi via telpon selulernya, Minggu (20/10).
Anehnya lagi, lanjut Bobby, dari pengakuan Muhammad Amin, ia ditinggalkan di gapura oleh Dinsos Marangin sejak tanggal 9 Oktober lalu, namun dari pengakuan Dinsos Kabupaten Solok, Muhammad Amin sudah pindah sejak 15 Oktober 2019 lalu, sesuai dengan yang tertera di surat keterangan pindahnya.
“Anehnya, mana mungkin orang sakit, jalan aja susah lalu mengurus surat pindah. Surat Pindah tertulis pada 15 Oktober 2019 lalu, sementara M.Amin mengaku ditinggalkan Dinas Sosial Merangin sejak 9 Oktober. Ada apa dengan Dinsos Solok ini?” tegasnya.
Pihaknya juga telah berkoordiansi dengan Dinsos Provinsi, namun sampai saat ini belum memberi respon. Saat ini Muhammad Amin masih terbaring lemah di gapura masjid tanpa ada sanak keluarga yang mengurus.
“Kita juga sudah kordinasi dengan dinsos Provinsi Sumbar, karna sakitnya cukup parah, namun belum ada respon,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin ketika dihubungi Posmetro terkait kondisi warganya yang mengaku diterlantarkan oleh dinsos Merangin di Dharmasraya, mempertanyakan keberadaan Muhammad Amin (korban). “Saat ini beliau berada dimana? masih di Sungai Rumbai?” Tanya Yulfandri kepada wartawan dengan nada penasaran, Minggu (20/10).
Setelah dijelaskan bahwa M Amin masih berada di Gapura Masjid Al Ikhwan Sungai Rumbai Dharmasraya, Yulfandri Nurdin menegaskan pihaknya akan segera berkoordinasi terkait persoalan itu. “Baik, akan kita koordinasikan dulu, nanti kita komfirmasi lebih lanjut. Terima kasih atas informasinya,” ujar Yulfandri. (g)

Exit mobile version