Lontong Sayur Yasinan Renggut Dua Nyawa, Keracunan Massal, Puluhan Orang masih Dirawat

DHARMASRAYA, METRO – Usai menyantap lontong sayur dalam kegiatan wirid yasinan, sebanyak 62 orang warga yang mayoritas ibu-ibu di Jorong Koto Tuo Nagari Siguntur, Kabupaten Dharmasraya, mengalami keracunan dengan gejala muntah-muntah hingga tak sadarkan diri, Kamis (9/8) malam. Namun nahas, dua orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Dua korban yang meninggal dunia diketahui bernama Rahmima (52) dan Jati Aswarti (53). Sebelum meninggal, keduan korban sempat menjalani perawatan di RSUD Sungai Dareh, bersama dengan puluhan korban lainnya. Tetapi, dua korban tidak dapat diselamatkan akibat sudah mengalami keracunan yang parah.
Sementara itu, saat ini 30 orang masih dirawat di RSUD Sungai Dareh setelah dirujuk dari Puskesmas Gunung Medan. Dari seluruh yang dirawat, lima orang diantaranya merupakan anak-anak. Sementara 30 orang lainnya sudah diperbolehkan pulang usai mendapatkan perawatan medis dengan status rawat jalan.
Keracunan massal bermula acara yasinan di rumah salah seorang warga. Sekitar 59 orang hadir dalam acara yasinan mingguan tersebut. Seperti biasa, tuan rumah menjamu peserta yasinan dengan makanan ringan berupa lontong sayur. Malah anggota yasinan yang tidak hadir diantarkan juga lontong ke rumahnya.
Sampai Jum’at (9/8) pagi, para anggota yasinan belum merasakan keganjilan terhadap kondisi badannya. Namun mulai Sabtu dinihari, para anggota yasinan mulai merasakan gejala tidak enak badan. “Kepala saya pusing, Badan panas dan perut mual,” Ujar korban keracunan, Eli Wati (55) korban.
Sekretaris Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Alfa Edison Nur mengatakan korbannya ibu-ibu wirid yasinan yang diduga keracunan akibat menyantap lontong sayur. Awalnya hanya beberapa orang saja, namun korban terus bertambah. Mereka ada yang dirawat di klinik, Puskesmas dan RSUD.
“Keracunan massal diketahui saat sebagian korban merasakan sakit perut disertai mual setelah menyantap hindangan lontong sayur pada acara wirid yasin mingguan yang dilaksanakan di Rumah Soti Amar. Jadi rasa mual dan sakit perut ini dirasakan tidak secara bersamaan. Sebagian korban merasakan saat sudah sampai di rumah, sebagian merasakan sakit setelah berapa lama menyantap makanan tersebut,” ujarnya
Terkait kasus keracunan massal tersebut, Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji labor terhadap sampel makanan atau hasil pemeriksaan labor kesehatan daerah, terkait. Jika hasil uji labor oleh Labkesda sudah rampung, pihaknya akan menentukan kebijakan apa yang akan dilakukan menyikapi kejadian yang menimbulkan korban jiwa ini.
“Yang terpenting, kami bersama kawan-kawan TNI saat ini berkonsentrasi agar semua korban sembuh dan bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga. Mengenai kasus penegakan hukum akan kita putuskan setelah uji labor selesai,” kata AKBP Imran Amir, malam Sabtu (10/8) malam di RSUD Sungai Dareh.
Kapolsek Koto Agung Sitiung I, Iptu Syafrinaldi mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kasus keracunan massal tersebut. Apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, pihaknya masih menunggu proses lebih lanjut.
“Terkait dugaan jenis racun apa yang ada dalam makanan lontong sayur masih dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan. Untuk korban yang meninggal sudah dikebumikan pihak keluarga, sementara jika kedua belah pihak berdamai atas kejadian ini, itu adalah jalan terbaik bagi keduanya,” katanya.
Gratiskan Biaya Perawatan
Sementara itu, Bupati Dharmasraya Sutan Riska menegaskan Pemkab akan gratiskan semua biaya perawatan bagi korban keracunan massal yang bertambah menjadi 62 orang. Dari jumlah tersebut, 30 orang sudah diizinkan pulang dan rawat jalan 30 masih dirawat di RSUD Sungai Dareh, dan dua orang meninggal dunia. Dari keseluruhan korban keracunan massal itu, lima di antaranya anak anak dan malam ini masih menempati bangsal anak di RSUD Sungai Dareh.
“Jangan dipikirkan biaya ya mak ya. Saya sudah pesan kepada Direktur RSUD supaya menggratiskan semua biaya perawatan bagi yang terkena korban sakit massal ini,” kata Bupati Sutan Riska saat meninjau korban sakit massal diduga keracunan di RSUD Sungai Dareh.
Kepada Direktur RSUD Sungai Dareh, Bupati Sutan Riska menginstruksikan agar memberikan layanan terbaik, memberikan obat terbaik bagi pasien korban sakit massal diduga keracunan.
Direktur RSUD Sungai Dareh berjanji akan melaksanakan semua instruksi bupati. “Kami siap melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin,” kata Direktur RSUD Sungai Dareh, drg. Chusnul Chotimah Subekti didampingi Kabid Pelayanan RSUD sungai Dareh, dr. Milana Gafar.
Sampai Sabtu (10/8) malam, jumlah korban keracunan massal mencapai 62 orang. Dari jumlah tersebut 30 orang sudah dibehkan pulang dan 30 orang masih dirawat serta dua orang meninggal dunia. Bupati Sutan Riska menggratiskan semua biaya rumah sakit dan fasilitas kesehatan bagi para korban. (g)

Exit mobile version