Wabah Muntaber Serang Warga Sungai Lansek, 61 Orang Terjangkit

SIJUNJUNG, METRO – Wabah penyakit muntaber menyerang masyarakat Nagari Sungai Lansek, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung sejak sepekan belakangan. Puluhan warga yang terjangkit dilarikan ke Puskesmas untuk proses pengobatan. Hingga Rabu (3/7), Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung, mencatat setidaknya 61 orang terdampak wabah tersebut.
“Sudah satu minggu ini warga kami terkena wabah muntaber, sudah 61 orang yang dibawa berobat ke Puskesmas. Kami dari pihak nagari dan tokoh masyarakat telah melaporkan kejadian itu kepada pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk upaya penanggulangan dan pencegahannya,” tutur Novrizal, Walinagari Sungai Lansek.
Novrizal menambahkan, penyakit muntaber tersebut menyerang semua kalangan umur mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.”Kami masyarakat nagari juga telah melakukan acara tolak bala dan berdoa bersama, agar warga terhindar dari musibah dan penyakit lainnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung, Drg. Ezwandra membenarkan adanya wabah tersebut di nagari Sungai Lansek. “Data-data petugas kesehatan kita dilapangan, sudah 61 orang warga yang terkena penyakit muntaber di nagari Sungai Lansek. Hingga kini upaya-upaya penanganan dan pencegahan telah kita lakukan kepada masyarakat,” terang Kepala Dinas Kesehatan.
Terkait dengan penyebab, pihaknya mengatakan tengah melakukan pengujian sampel yang diambil dari masyarakat di nagari tersebut. Pihaknya belum bisa memastikan penyebabnya.
“Sampel sudah kita ambil dan dibawa ke labor kesehatan provinsi untuk diteliti. Dari sana kita baru tahu apa yang menjadi penyebabnya, apa itu dari air, makanan ataupun lingkungannya,” beber Ezwandra.
Meskipun sudah berdampak terhadap banyak orang di satu nagari tersebut dan masuk kedalam kejadian luar biasa. Namun belum ada penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dari pemerintah daerah atas kejadian wabah muntaber yang terjadi di nagari Sungai Lansek itu.
“Hingga kini petugas kesehatan mulai dari Dinas, Puskesmas dan bidan desa telah turun ke lokasi untuk mendata secara menyeluruh masyarakat di sana. Hasil dari labor provinsi akan keluar sekitar satu minggu ke depan, dari sana baru kita tahu penyebabnya dan mengambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi lagi,” tambahnya. (ndo)

Exit mobile version