Indikator Politik Indonesia: 76 Persen Masyarakat Puas Penyelenggaraan Pemilu 2024

MENCOBLOS— Masyarakat menggunakan hak pilihnya di TPS Pemilu 2024.

JAKARTA, METRO–Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024. Mayoritas responden pun menyata­kan puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Tingkat kepuasan publik terhadap penyelenggaraan pemilu di survei April 2024 mencapai 75,7 persen, atau 76 persen kalau saya bulatkan,” kata Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Bur­ha­nuddin Muhtadi dalam rilis survei terkait persepsi publik atas penegakan hu­kum, sengketa di Mahka­mah Konstitusi (MK), dan isu terkini pasca Pilpres 2024, Minggu (21/4).

Sementara masyara­kat yang tidak puas dengan penyelenggaraan Pemilu 2024 ada sebanyak 23,7 persen. Jika dibandingkan dengan survei pasca Pe­milu 2024 atau setelah 14 Februari lalu, Burhanuddin menemukan adanya pe­nurunan.

“Saat itu 82 persen me­ra­sa puas, sekarang 76 persen, jadi turun sekitar 6 persen,” jelas dia.

Menurutnya, kondisi tersebut biasanya terjadi lantaran pihak yang pilihan capresnya kalah merasa dicurangi, sehingga me­nya­takan tidak puas. Pola semacam itu pun memang banyak ditemukan sejak masa pemilu pasca refor­masi.

“Karena umumnya ma­­yoritas responden belum tahu capres yang diduku­ng­nya kalah. Tapi setelah beberapa minggu, bebera­pa bulan baru tahu cap­resnya kalah,” kata Bur­hanuddin.

Hal itu pun terbukti da­lam survei bahwa mayo­ritas basis pemilih Pra­bo­wo-Gibran sebanyak 89,9 persen mengaku puas de­ngan penyelenggaraan Pe­milu 2024. Sementara pen­dukung Anies-Cak Imin 39,8 persen puas, dan Ganjar-Mahfud 51,3 persen.

Mereka yang tidak puas penyelengaraan Pemilu 2024 dari pendukung Pra­bowo-Gibran sebanyak 9,9 persen, Anies-Cak Imin 60,2 persen, dan Ganjar-Mahfud 48,7 persen.

“Tetapi meskipun ada penurunan tingkat ke­pua­san penyelenggaraan pe­milu itu penurunannya 6 persen itu termasuk kecil. Karena saya punya data sebelumnya di tahun 2019 penurunannya nggak main-main, awalnya 90 persen puas, dalam 2 bulan kemudian yang puas cuma 60 persen. Turunnya 30 persen waktu 2019, saat Pak Prabowo berkompetisi dengan Pak Jokowi,” Bur­hanuddin menandaskan.

Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 4 April sampai de­ngan 5 April 2024 dengan target populasi adalah War­­ga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki tele­pon, yakni sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD), yaitu proses pembangkitan nomor tele­pon secara acak dan men­dapatkan sebanyak 1201 responden.

Adapun margin of error dalam survei ini diper­kirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat keper­ cayaan 95 persen dan asumsi simple random sampling. Wawancara terhadap responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. (jpg)

Exit mobile version