Buku Historis Batang Arau Diluncurkan

BUKU SEJARAH BATANG ARAU— Sekda Kota Padang Andree Algamar, bersama penulis buku “Bandar Padang Abad XVII-XVIII : Sejarah Masyarakat dan Tradisi”, saat peluncuran di aula Museum Bank Indonesia, Sabtu (20/4).

MUARO, METRO —Buku historis me­nge­nai sejarah Batang Arau/Muaro Padang pada abad ke-17 dan 18 yang berjudul “Bandar Padang Abad XVII-XVIII : Sejarah Masya­ra­kat dan Tradisi”, di­lun­curkan di aula Museum Bank Indonesia, Sabtu (20/4).

Dibuka dengan dis­kusi mengenai buku ber­sama kedua penu­lis­nya dan puluhan guru sejarah SMP. Se­kre­taris Daerah Kota Pa­dang Andree Al­gamar menyampaikan bahwa buku ini adalah buku pertama terkait Batang Arau. Dan Festival Rakyat Muaro digu­nakan sebagai event me­launching buku ini.

“Festival Muaro Pa­dang yang kedua ini, Pemko Padang menghadirkan khazanah baru, guru sejarahnya kita ajak untuk berdiskusi Buku Bandar Padang,” ucapnya.

Buku ini sebutnya sangat penting bagi ma­sya­rakat Kota Padang terlebih dibi­dang edukasi. Sebab, buku ini akan membantu membuka pe­nge­tahuan dan wawa­san ba­gi siswa mengenai his­­toris serta keberagaman Ko­ta Pa­dang­ di masa lampau.

“Dengan adanya diskusi ini, kita harap literasi Kota Padang semakin meningkat. Serta generasi mu­da semakin memahami sejarah dan mencintai  Ko­ta Padang. Kemudian kita ingin agar seluruh warga padang merasakan kebersamaan terkait Padang tempo dulu,” tuturnya.

Buku ini ditulis oleh Deddy Arsya dan Muhammad Iqbal. Deddy Arsya menjabarkan buku ini ditulis selama dua bulan. Buku yang berisikan 193 halaman itu menceritakan tentang Batang Arau atau disebut Bandar Padang dalam catatan sejarah budaya dan eko­nomi. (brm)

Exit mobile version