Wanita Lansia Ditemukan Tewas Tergantung di Kabupaten Pesisir Selatan, Pernah Sampaikan Niat Ingin Bunuh Diri

GANTUNG DIRI— Polisi melakukan olah TKP usai penemuan wanita lansia tewas tergantung di dalam rumahnya di Kecamatan Lengayang, Pessel.

PESSEL, METRO–Seorang wanita yang sudah lanjut usia (lansia) ditemukan tewas tergantung dengan seutas tali plastik di dalam kamar rumahnya Kampung Padang Panjang I, Nagari Kambang Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Jumat (20/1) sekitar pukul 11.00 WIB. Kejadian itu pun sontak membuat heboh masyarakat setempat.

Seketika, warga pun berbondong-bondong mendatangi rumah lansia tersebut untuk menyaksikan peristiwa gantung diri tersebut. Tak lama berselang, petugas Polsek Lengayang bersama Tim Identifikasi Polres Pessel datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP setelah mendapatkan laporan.

Namun, belakangan diketahui jika korban berinisial J (70) ini, ternyata sebelum meninggal kerap bertingkah aneh. Bahkan, sebelum meninggal dengan cara gantung diri itu, korban pernah menyampaikan pesan kepada anaknya bahwa ingin mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

Kapolsek Lengayang Iptu Gusmanto membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, peristiwa tersebut pertama kali diketahui anak korban, Roza (35) yang masuk ke dalam kamar korban. Menemukan ibunya tewas tergantung, Roza langsung berteriak histeris dan memberitahukan kepada warga lainnya.

“Korban ergantung dengan seutas tali plastik di salah satu balok kayu dalam kamar. Masyarakat kemudian menurunkan korban dengan cara memotong tali plastik tersebut. Selanjutnya pihak keluarga mencek denyut jantung dan nadi korban, namun saat itu korban diketahui sudah meninggal dunia,” ujar Iptu Gusmanto.

Atas peristiwa tersebut, Iptu Gusmanto menegaskan, pihak keluarga menganggap sebuah musibah dan sudah mengikhlaskan kepergian korban. Pihak keluarga selanjutnya membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut di kemudian hari.

“Korban dikebumikan di pemakaman kaum Kampai Kampung Lubuak Sariak, sekira pukul 15.30 WIB. Informasi yang kami terima, korban sebelum mengakhiri hidupnya sering bertingkah aneh. Ia pernah menyampaikan pesan kepada anaknya bahwa ingin mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Ternyata ucapan tersebut terbukti,” ungkap Iptu Gusmanto.

Terkait peristiwa tersebut, Iptu Gusmanto mengiimbau masyarakat agar jangan gelap mata apalagi sampai mengakhiri hidup dengan hal-hal yang dilarang oleh agama. Ia meminta kepada jajaran, pemerintah nagari, tokoh masyarakat dan tokoh agama, agar bisa memberikan edukasi dan pemahaman agama kepada masyarakat agar kasus tersebut tidak terulang lagi di wilayah hukumnya.

“Dengan keterbukaan tersebut secara tidak langsung menghindari seseorang untuk berpikiran pendek atau berbuat hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, kami mengajak seluruh masyarakat agar lebih terbuka dalam setiap persoalan. Jika ada masalah selesaikan dengan kepala dingin. Jangan buru-buru dalam mengambil keputusan. Apalagi melakukan hal-hal dilarang agama,” tutupnya. (rio)

Exit mobile version