BEM se-Sumbar Demo di Kantor Gubernur, Minta Pemprov Peduli Nasib Petani

DEMO— Sekdaprov Sumbar saat menemui mahasiswa dari Aliansi BEM Sumatera Barat yang menggelar aksi demo di Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (28/9).

PADANG, METRO–Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Su­ma­tera Barat (Sumbar) meng­gelar aksi demons­trasi di Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (28/9). Aksi tersebut memperingati hari Tani Indonesia dan rasa keprihatinan mereka terhadap nasib petani di Sumbar.

Mahasiswa menggelar aksi dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Dalam aksi itu, mahasiswa menyampaikan 12 tuntutan untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah.

“Kita minta pemerintah meningkatkan jumlah dan kualitas penyuluh. Ini salah satu tuntutan kita,”sebut Koordinator Lapangan Ak­si, Irwandi yang juga Pre­siden BEM UNP dalam aksi tersebut.

Selain itu mereka juga meminta tuntutan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Sumbar, Mah­yeldi Ansharullah. Untuk itu mahasiswa memberikan waktu 24 jam bagi Gu­ber­nur Sumbar untuk bisa menerima mereka.

Tuntutan tersebut di antaranya, Pemprov Sum­bar harus memperhatikan distribusi pupuk subsidi, baik soal harga, ketepatan waktu dan jumlah. Mem­batalkan kerja sama pe­ngelolaan lahan pertanian dengan Koperasi Minyak Atsiri Mentawai.

Mahasiswa juga me­nun­tut pemerintah agar menjalin kerjasama de­ngan bank untuk petani gambir. Pemerintah juga diminta untuk melahirkan program untuk menjamin keberlangsungan dan re­generasi petani.

“Kita juga meminta de­ngan tegas, Pemprov Sum­bar untuk me­nang­gulangi kematian ikan yang ber­ulang di Danau Manin­jau,”ujarnya.

Kemudian menuntut ada­nya aturan tegas ter­kait dengan alih fungsi lahan pertanian. Termasuk me­nyalurkan alsintan yang me­rata pada daerah per­tanian.

Mereka juga meminta pemerintah menindak te­gas pemain harga pakan ternak. Masalah pembe­nihan yang merugikan pe­tani.

Menjawab tuntutan itu, Sekdaprov Sumbar Han­sastri menyatakan, Guber­nur Sumbar, Mahyeldi An­sharullah sudah m­enung­gu mahasiswa sebelum­nya. Namun, karena rapat di Istana Negara terkait dengan inflasi, maka harus berangkat ke Jakarta.

“Sebenarnya Bapak Gu­­­bernur mau menunggu, tapi kawan-kawan maha­siswa tidak bisa datang pagi, maka harus ke Ja­karta,”sebutnya.

Terkait tuntutan ma­hasiwa, Hansastri berjanji akan menindaklanjutinya dan menyampaikan kepa­da Gubernur Sumbar Mah­yeldi Ansharullah. Menu­rutnya semua tuntutan mahasiswa tersebut ada­lah positif.

“Tuntutannya sangat positif, kita mendukung itu untuk pertanian Sumbar. Karena Pemprov Sumbar memang fokus dengan pertanian. Tahun ini kita mengalokasikan 10 persen APBD untuk sektor per­tanian, yakni sekitar Rp600 miliar,”ujarnya.

Setelah tuntutan dite­rima dan mendapat pen­jelasan dari Sekdaporv Sum­bar, mahasiswa akhir­nya membubarkan diri pa­da pukul 17.00 WIB. (fan)

Exit mobile version