AGAM, METRO–Usai menjalani perawatan di RSAM Achmad Mochtar Bukittinggi, Kamanruzaman Katik Marajo (47) korban perampokan di Labuah Sampik, Nagari Parik Panjang, Kecamatan Matur, Jalan Lintas Bukittinggi-Lubuk Basung Km 20 yang mengalami luka tembak pada paha kanannya, Jumat (16/9) lalu, kini sudah diperbolehkan pulang.
Kondisi korban sudah membaik dan sudah bisa berkomunikasi dengan lancar. Korban pun sudah di rumahnya. Meski nyawanya dapat diselamatkan, korban yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang emas di Pasar Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam ini mengalami trauma pascaperampokan tersebut.
Apalagi, komplotan perampok bersenjata api itu selain melukai korban, juga membuat korban menderita kerugian yang nilainya sangat besar. Pasalnya, komplotan itu berhasil membawa kabur uang tunai Rp 250 juta dan emas 24 karat sekitar dua kilogram milik korban.
Perampokan sadis itu pun membuat masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) juga sedikit khawatir dan resah. Kenapa tidak. Hingga Minggu (18/9), komplotan perampok yang berjumlah empat orang dan memiliki senjata api itu masih terus bekeliaran. Polisi pun belum berhasil menangkap komplotan tersebut.
Kasubsi Penerangan dan Masyarakat Polres Agam Bripka Riqul Mukhtadi mengatakan, saat ini kondisi korban sudah membaik. Untuk itu, pihaknya akan melanjutkan pemeriksaan terhadap korban terkait perampokan yang dialami korban hingga membuat korban mendapat tembakan pada paha sebelah kanan.
“Alhamdulillah sudah pulang ke rumah tadi kami melihat kondisi korban dan memintai keterangan lebih lanjut. Kerugian korban 2 Kg perhiasan emas dan uang tunai sebesar Rp 250 juta. Ini berdasarkan keterangan dari korban. Terhadap korban juga diberikan trauma healing dengan cara menghiburnya,” kata Bripka Riqul.
Sementara itu, Kapolsek Matur, Iptu Yance Mardi mengatakan pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap kawanan rampok yang berhasil melarikan emas milik korban, dengan nilai mencapai sekitar Rp1 miliar.
“Kami masih terus memburu kawanan rampok di TKP berupa hutan di daerah Sungai Jariang. Mereka kabur ke hutan arah Bukittinggi, sebelumnya meninggalkan mobil yang dipakai di Panta, mobil itu rusak dan terbakar,” kata dia.
Menurut Iptu Yancer, sebelum melarikan diri ke dalam hutan, para pelaku sempat menghadang 1 unit pikap dan mengancam pengemudinya. Setelah beberapa kilometer perjalanan, para pelaku turun dari mobil lantaran takut aksi pelariannya diketahui oleh Polisi. Setelah itu, para pelaku lari menuju hutan.
“Dalam proses pengejaran, kami juga dibantu jajaran Reskrim Polres Agam. Kepada masyarakat yang melihat komplotan perampok yang melarikan diri ini, silahkan lapor kepada kami. Terhadap mobil yang mereka tinggalkan dalam kondisi terbakar, sudah kami amankan sebagai barang bukti,” pungkasnya.
Warga Bukittinggi Diminta Waspada
Kapolsek Kota Bukittinggi, Kompol Rita Suryanti di Padang,Sabtu meminta warga agar terus waspada terkait persoalan tersebut karena pelaku perampokan yang memiliki senjata api yang merampok pedagang emas di Agam. Pasalnya, diperkirakan mereka kabur ke arah Bukittinggi.
“Kami mengantisipasi kemungkinan itu, informasi memang mereka melarikan diri melalui Sungai Jariang Ampek Koto ke arah Bukittinggi, petugas dari Bhabinkamtibmas dan potensi masyarakat akan diberdayakan untuk mencari keberadaan para pelaku,” katanya.
Kompol Rita mengatakan apapun hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada polisi dan tidak tertutup kemungkinan pelaku bisa berhasil keluar dari hutan dan melintas ke perkampungan warga.
“Kami belum diikutsertakan dalam perburuan pelaku. Akan tetapi, kami akan tetap membantu untuk melacak keberadaan komplotan perampok yang kabur ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, seorang pedagang emas di Pasar Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam dirampok komplotan penjahat bersenjata api saat mengendarai mobil di Jalan Raya BukittinggiLubuk Basung KM 20, Jumat (16/9) sekitar pukul 16.00 WIB.
Tak hanya dirampok, komplotan ini juga tega menembak korban bernama Man Ujang (47) hingga menyebabkan peluru bersarang di pahanya. Usai ditembak, kompolotan itupun dengan mudah mengambil 1 Kg emas dan uang tunai Rp 100 juta milik korban.
Warga yang melihat adanya aksi perampokan itu, berusaha memberikan pertolongan kepada korban yang sudah menjerti kesakitan berismbah darah. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Matur untuk mendapatkan penanganan medis.
Namun, karena lukanya cukup parah, korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Achmad Mochtar, Bukittinggi untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di pahanya sebelah kanan.
Sementara, warga juga sempat mengejar komplotan yang berjumlah empat orang yang kabur menggunakan mobil Totyota Kijang dengan pelat nomor B 1839 YG. Sayangnya, komplotan perampok itu berhasil melarikan diri ke dalam perkebunan sawit membawa hasil rampokannya.
Sebelum berhasil melarikan diri, komplotan tersebut meninggalkan mobilnya di pinggir jalan lantaran rusak dan mengalami korsleting. Tak lama, api mulai membesar di bagian depan mobil yang dipakai komplotan itupun, dan menjala ke seluruh bagian mobil hingga ludes terbakar. (pry)