AGAM, METRO–Akses jalan memiliki peran vital dalam pembangunan suatu daerah. Pasalnya, jalan salah satu sarana transportasi yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat. Dengan dibangunnya jalan yang memadai dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraaan masyarakat.
Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah bersama jajaran instansi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dan Pemerintah Kabupaten Agam (Pemkab Agam) meninjau langsung rencana pembukaan jalan alternatif Nagari Malalak Utara, Kecamatan Malalak menuju Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sabtu (17/9).
Hadir dalam rombongan Gubernur Sumbar, yakni, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ardi Andono, Kepala Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Bina Konstruksi Sumbar Fathol Bari, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozawardi, Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, Era Sukma Munaf.
Juga ikut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Provinsi Sumbar, Medi Iswandi, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Sumbar Jasman Rizal serta Kepala OPD Pemkab Agam dan masyarakat.
Dalam melakukan survey Jalan Alternatif Malalak-Maninjau, Mahyeldi bersama rombongan berjalan kaki untuk melihat kondisi secara langsung jalan alternatif tersebut.
Selama perjalanan, Mahyeldi beserta rombongan disambut meriah oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang senang dan sangat antusias dengan dibukanya akses jalan tersebut.
Pembukaan jalan alternatif Malalak-Maninjau sepanjang 11 kilometer ini selain dapat meningkatkan sektor pariwisata Kabupaten Agam, nantinya juga dapat mempermudah arus transportasi menuju Lubuk Basung dan daerah sekitar. Pasalnya, jalan Kelok 44 saat ini rawan terjadi kecelakaan dan longsor.
Mahyeldi mengatakan pembukaan akses jalan ini dapat memajukan perekonomian masyarakat. Pasalnya selama ini banyak potensi-potensi di Maninjau dalam distribusinya terjadi perlambatan dikarenakan jalan yang buruk.
“Di samping itu banyak peristiwa mobil tersekat dan longsor di Kelok 44. Semoga dengan dibukanya jalan alternatif ini dapat meminimalisir kejadian tersebut,” harap Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan akses jalan Sicincin menuju Balingka kerap terjadi longsor. Sehingga menghambat arus transportasi kendaraan.
“Apalagi saat ini sering terjadi hujan, jalan alternatif tersebut jarang dilalui pengendara karena licin. Oleh karena itu jalan alternatif Malalak yang jaraknya lebih dekat, perlu segera dibangun,” papar Mahyeldi.
Masyarakat juga mengapresiasi kehadiran Mahyeldi beserta rombongan meninjau jalan alternatif Malalak Sungai Batang. Hal ini merupakan tindak lanjut pertemuan masyarakat Sungai Batang Maninjau dengan Mahyeldi akhir Juli lalu.
“Semoga harapan masyarakat Agam yang sudah 40 tahun menunggu agar jalan ini bisa dibangun bisa terwujud. Jalan ini menjadi akses alternatif bisa dituntaskan dalam kepemimpinan Gubernur Mahyeldi,” ujar salah seorang warga.
Orang nomor satu di Sumbar tersebut sangat bersyukur atas antusias masyarakat dalam pembangunan jalan ini. Beberapa Kepala OPD Pemprov Sumbar dan instansi terkait juga saling berdiskusi terkait percepatan pembangunan jalan alternatif Malalak-Maninjau ini.
Dalam diskusi tersebut, Kepala BKSDA Provinsi Sumbar, Ardi Andono, meminta untuk membuat ruang untuk satwa. Seperti jalur penyeberangan harimau, melalui gorong-gorong, dan hewan primata sudah dibangun jembatan oleh Dinas BMCKTR Sumbar.
“Harimau, beruang, dan siamang merupakan kekayaan hayati Sumbar. Satwa tersebut perlu dibuat jalan untuk mereka. Hal tersebut juga sudah diatur dalam Permenhub Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pembangunan Jalan Strategis di Kawasan Hutan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Agam Azinirman, berharap dengan tangan dingin Gubernur Sumbar, permasalahan terkait hutan lindung dan cagar alam di jalan alternatif Malalak segera terselesaikan. Pasalnya jalan Malalak ini sangat dekat menuju Lubuk Basung. Apabila jalan tersebut dibuka, maka estimasi jarak tempuh Malalak-Lubuk Basung hanya 40 kilometer saja.
Menjawab hal tersebut, Mahyeldi berjanji akan menyurati Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membantu mencari solusi terkait jalan alternatif Malalak yang melewati hutan lindung dan kawasan konservasi tersebut.(fan/adv)