3 Orang Tewas di Lubang Tambang Jorong Kayu Aro, Diduga Kehabisan Oksigen, Kedalamannya Capai 30 Meter

Illustrasi.

DHARMASRAYA, METRO–Aksi penambangan emas secara ilegal hingga menim­bulkan korban jiwa masih saja terjadi di Sumatra Barat (Sumbar). Kali ini, tiga warga yang nekat masuk ke dalam lubang bekas tambang emas ilegal di Jorong Kayu Aro, Nagari Sungai Limau, Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya.

Diduga, ketiga korban yang bernama Nanang (35), Asrul (36) dan Ibnu Abbas (37) warga Nagari Alahan Nan Tigo ini kehi­langan nyawanya lantaran kehabisan oksigen saat berada di dalam lubang yang dalamnya mencapai puluhan meter. Usai dite­mukan, warga setempat mengevakuasi ketiga kor­ban ke Puskesma lalu di­bawa ke rumah duka untuk disemayamkan lalu dike­bumikan.

Kasat Reskrim Polres Dharmasraya, AKP Dwi Angga Prasetyo menga­takan, para korban masuk ke lubang bekas tambang dengan kedalaman men­capai 30 meter dengan maksud melakukan pe­nam­bangan emas. Diduga, saat berada di dalam lu­bang itu, ketiga korban kehabisan oksigen.

“Kemungkinan keku­rangan oksigen. Karena kedalaman lubang antara 25-30 meter. Kejadiannya Sabtu (30/7) sekitar pukul 12.30 WIB. Yang mene­mukan ketiga korban per­tama kali merupakan pemi­lik lahan yang kebetulan datang ke lokasi dan me­lihat ada sepeda motor terparkir dekat lubang tam­bang,” ungkap AKP Dwi, Senin (1/8).

Dijelaskan AKP Dwi, lantaran curiga ada orang yang masuk ke dalam lu­bang tambang, pemilik lahan kemudian memang­gil-manggil dari luar lo­bang, tetapi tidak ada sa­hutan dari dalam. Pemilik lahan kemudian memang­gil warga lainnya dan me­minta untuk mengecek kon­disi di dalam lubang.

“Setelah warga masuk ke dalam, ditemukanlah ketiga korban dalam kon­disi tak sadarkan diri. War­ga pun kemudian menge­vakuasi ketiga korban dari dalam lubang tambang lalu melaporkan kejadian itu ke anggota Polpos,” ujar AKP Dwi.

Setelah dikeluarkan dari dalam lubang tam­bang, dijelaskan AKP Dwi, ketiga korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas. Na­mun, dari hasil pemerik­saan dokter, ketiga korban dinyatakan sudah me­ning­gal dunia.

“Kondisi korban apa­kah meninggal di dalam lubang tambang belum tahu, dibawa ke puskesmas kemudian meninggal. Pro­ses evakuasi ketika kami datang, korban sudah di­angkat keluar dan dibawa ke puskesmas,” jelasnya.

Dikatakan AKP Dwi, aktivitas penambangan di lokasi kejadian sebelum­nya telah lama ditutup dan sudah tidak ada aktivitas di sana. Hal ini lantaran lokasi tambang tidak memiliki izin operasi sehingga sudah ditutup. Pascakejadian, lokasi juga sudah dipasangi police line.

“Udah lama ditutup karena tidak memiliki izin. Tapi tiga korban ini masuk ke dalam. Ini tambang rakyat, tambang emas. Menurut keterangan pe­milik lahan, ketiga korban masuk ke dalam lubang tanpa izin pemilik lahan. Selain itu, mereka juga baru mulai melakukan pe­nambangan dan belum mendapatkan hasil,” tutup­nya. (gus)

Exit mobile version