Komnas HAM Bantah Brigadir J Dibunuh Saat Pulang dari Magelang

Komisioner Komnas HAM Muhammad Choirul Anam.

JAKARTA, METRO–Komisioner Komnas HAM Muhammad Choirul Anam membantah terkait pemberitaan yang menyebutkan Brigadir Nopryansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J dibunuh di jalan antara Magelang hing­ga Jakarta. Ia menegaskan, pihaknya tidak pernah menyampaikan temuan seperti itu.

“Pertama kami tidak pernah ngomong Brigadir J dibunuh di jalan, nggak pernah, cek semua ini, kami nggak pernah mengatakan demikian,” kata Anam di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/7).

Anam mengutarakan, terdapat kesalahan besar dalam pemberitaan yang menyebutkan Brigadir J dibunuh di jalan dan para ADC (ajudan) Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo tertawa. Anam tak memungkiri, memang ada forum tertawa sebelum Brigadir J tewas.

 “Kami nggak pernah ngomong gitu, forum tertawa-tawa itu forum antara ADC ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta, yang itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk Brigadir J ya. Jadi, kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa antara Magelang dan Jakarta, itu salah,” tegas Anam.

Oleh karena itu, Anam meminta agar pemberitaan proses pengusutan tewasnya Brigadir J lebih cermat. Termasuk, tidak menafsirkan fakta-fakta yang tidak pernah dibicarakan Komnas HAM.

“Jangan menafsirkan sesuatu yang faktanya enggak pernah diomongin Komnas HAM, hak publik untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi,” tegas Anam.

Sebelumnya, Komnas HAM memeriksa tujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo, salah satunya Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk membuka tabir tewasnya Brigadi J.

“Apa yang kami dalami? Yang kami dalami pastilah ini masih berupa keterangan terkait bagaimana peristiwa lihat, itu pasti kami dalami, bahkan kami suruh minta menggambar posisi-posisinya,” ucap Anam di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (26/7) kemarin.

Selain itu, Bharada E juga dicecar terkait hari sebelum Brigadir J meninggal dunia. Dia menegaskan, berbagai informasi yang berkembang dipublik ditanya kepada Bharada E.

 “Termasuk apakah ada ancaman dan sebagainya, itu juga jadi pertanyaan kami, termasuk juga sekuen yang paling dekat dengan jam kematian yang kami tanya, bagaimana dengan situasi dan sebagainya,” beber Anam.

Bahkan, Bharada E juga turut menjelaskan terkait peristiwa baku tembak yang terjadi di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

“Sepanjang yang tadi kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah soal menembak,” pungkas Anam. (jpg)

Exit mobile version