Warga Suayan Gempar, Ada Mayat Tergantung di Pohon Kakao

PENEMUAN MAYAT— Polisi melakukan olah TKP penemuan mayat tergantung di pohon kakao.

LIMAPULUH KOTA, METRO–Warga Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, digemparkan dengan penemuan sesosok mayat yang tergantung di pohon kakao yang berada tidak jauh dari kolom ikan dalam kebun, Kamis (21/7) sekitar pukul 10.00 WIB.

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh saksi bernama Amri sepulang dari berburu Babi. Saat itu saksi Amri hendak buang air besar di kolam ikan miliknya, belum sempat me­nuntaskan hajatnya itu, ia dikagetkan dengan seso­sok tubuh berpakaian hitam tergantung di pohon kakao.

Karena curiga, ia men­dekat dan melihat dari dekat, setelah memastikan wajah itu ialah orang yang dikenal, Amri melaporkan peristiwa itu ke Kantor Walinagari setempat. Hing­ga aparatur Nagari, warga sekitar dan Polisi berda­tangan ke lokasi kejadian.

Kapolres Payakumbuh, AKBP Alex Prawira melalui Kasat Reskrim, AKP Pilindo membenarkan adanya pe­ristiwa gantung diri yang terjadi di wilayah hukum­nya. Dari pemeriksaan yang dilakukan, tidak dite­mukan adanya tanda-tan­da kekerasan ditubuh kor­ban.

“Korban gantung diri berinsial AW yang meru­pakan warga Nagari Sua­yan, Kecamatan Akabiluru. Dari tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau luka aniaya,” sebut AKP. Akno Pilindo, Kamis (21/7).

AKP Akno juga me­nam­bahkan, tubuh korban AW ditemukan tergantung di ladang miliknya. Dari informasi yang berhasil dikumpulkan dari pihak keluarga, korban diketahui suka menyendiri dan tidak bergaul dengan warga lainnya. Jenazah korban dimakamkan oleh pihak keluarga hari ini.

“Korban gantung diri dengan seutas tali. Untuk penyebab korban gantung diri masih kita dalami. Cu­ma, dari keterangan ke­luarga, korban ini agak tertutup dan kehariannya kerap menyendiri tanpa bersosialisasi dengan war­ga,” ujarnya.

Tiga hari sebelumnya, juga ada warga Nagari Pio­bang, Kecamatan Paya­kum­buh, Kabupaten Lima Pukuh Kota yang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Warga berinisial HC (42) tahun mengakhiri hidup di dalam rumahnya dengan seutas tali.

Beberapa hari sebe­lumnya juga ada seorang remaja di Jorong Guguak, Nagari Sungai Baringin, Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Ko­ta yang nekat mengakhiri hidup dengan seutas tali di Batang Jengkol. Penemuan pria berinisial AR (18) itu membuat geger warga se­tempat. (uus)

Exit mobile version