BUKITTINGGI, METRO–Menindaklanjuti banyaknya laporan dari warga, Polsek Bukittinggi langsung menerjunkan tim gabungan untuk memburu pelaku penipuan modus jual hewan kurban di sejumlah masjid dan musala di Bukittinggi.
Pengejaran dilakukan setelah kepolisian menerima laporan dari pengurus Musala Baitul Jannah Kelurahan Campago Ipuh Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi, terkait dugaan kasus penipuan pengadaan sapi kurban.
“Kasus penipuan pengadaan sapi kurban ini dilakukan oleh pelaku berinisial AD (36), warga Kelurahan Puhun Pintu Kabun Kota Bukittinggi. Korbannya beberapa masjid dan mushala,” kata Kapolsek Kota Bukittinggi Kompol Rita Suryanti, Senin (11/7).
Dari laporan yang diterima, pengurus Musala Baitul Jannah memesan lima sapi dan satu kambing melalui AD, dengan kesepakatan hewan kurban didatangkan pada Minggu (10/7) bertepatan dengan hari raya Idul Adha.
“Sampai hari yang dijanjikan, ternyata hewan kurban tidak datang. Sementara kupon untuk warga sudah disebar hingga 300-an. Akibat kejadian itu, menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah,” katanya.
Menurut Kompol Rita, setelah laporan diterima, pihaknya kemudian membentuk tim gabungan untuk memburu terlapor AD. Bahkan, pihaknya sudah mengendus keberadaan pelaku AD.
“Keberadaan AD ini sudah kita ketahui. Tim sedang bergerak melakukan pengejaran terhadap AD. Mudah-mudahan dalam waktu dekat AD bisa kami tangkap,” tegas Kompol Rita.
Sebelumnya, beberapa mussala di Kota Bukittinggi terpaksa membatalkan penyelenggaraan ibadah kurban karena sapi kurban yang seharusnya sudah berada di lokasi penyembelihan ternyata tidak pernah muncul. Kejadian diduga penipuan pembelian sapi kurban ini menjadi kasus besar yang baru pernah terjadi di Kota Bukittinggi.
Dilaporkan sejumlah masjid dan musala mengalami kerugian ratusan juta rupiah karena telah memberikan uang pembelian sapi, namun hewan kurban itu tidak kunjung datang hingga hari penyembelihan. (pry)