PASBAR,METRO–Seorang wanita paruh baya yang sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan ditemukan tewas di area perkebunan sawit Blok i 42 Divisi I, PT Bakrie Pasaman Plantation (BPP) Unit II Air Balam, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar).
Korban berinisial SM (50) ini ditemukan dalam kondisi tergeletak bersimbah darah. Wajahnya penuh dengan luka-luka lebam dan hidung mengeluarkan darah. Bahkan, lehernya terlilit kain dan perhiasannya sudah raib. Kuat dugaan korban dibunuh oleh kawanan perampok.
Tak lama usai penemuan mayat itu, Tim Satreskrim Polres Pasaman Barat yang menerima laporan, tiba di lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan selanjutnya membawa jenazah korban ke Puskesmas Parit. Setelah itu, dibawa ke RS Bhahayangkara Padang untuk dilakukan autopsi.
Kapolres Pasbar, AKBP M Aries Purwanto melalui Kasatreskrim AKP Fetrizal mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal pada Minggu malam (10/7) dengan wajah mengalami lebam serta mulut dan hidung mengeluarkan darah.
“Korban SM (50) sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan. Dari pemeriksaan saksi-saksi, korban berangkat dari rumahnya PT BPP Air Balam, Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka menuju Jorong Setia Baru mengantarkan jualan gorengan pada hari Sabtu (9/7/) sekitar pukul 07.30 WIB,” ungkap AKP Fetrizal, Senin (11/7).
Namun, dikatakan AKP Fetrizal, hingga malam harinya korban belum juga pulang ke rumah, sehingga keluarga korban khawatir dan berupaya melakukan pencarian bersama dengan masyarakat di wilayah PT BPP. Hanya saja, pada proses pencarian itu, korban tidak juga ditemukan.
“Hingga pada Minggu malam, saksi Wetri (45) menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di Blok i 42 Divisi I, perkebunan PT BPP unit II Air Balam. Saksi kemudian memberitahukan penemuan itu kepada masyarakat setempat dan selanjutnya diteruskan ke Polres,” ujar AKP Fetrizal.
Menurut AKP Fetrizal, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan tidak wajar dikarenakan pada bagian wajah mengalami muka lebam, mulut dan hidung mengeluarkan darah dan gigi palsu yang dikenakan oleh korban terlepas berserakan di jalan.
“Pada leher korban terdapat lilitan kain dan perhiasan yang dipakai korban juga tidak ditemukan di tempat kejadian perkara. Kuat dugaan, korban dibunuh dan dirampok di lokasi kejadian,” jelas AKP Fetrizal.
Ditambahkan AKP Fetrizal, di lokasi kejadian, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memasang police line serta meminta keterangan dari para saksi untuk kepentingan penyelidikan. Selain itu, pihaknya juga masih terus melakukan penyisiran di lokasi untuk menemukan petunjuk-petunjuk lainnya terkait dugaan pembunuhan ini.
“Korban telah kita evakuasi ke Puskesmas Parit, petugas juga telah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban dan pihak Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi mayat. Dari hasil autopsi, nantinya bisa membuktikan penyebab kematian korban,” sebutnya. (end)