Tinjau Pelabuhan Teluk Tapang Pasbar, Gubernur Sumbar Minta Pembangunan Akses Jalan Dipercepat

MENINJAU PELABUHAN— Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah meninjau Pelabuhan Teluk Tapang, Kabupaten Pasbar, Rabu (15/6).

PASBAR, METRO–Kondisi akses jalan menuju Pelabuhan Teluk Tapang Ka­bupaten Pasaman Barat (Pas­bar) memprihatinkan. Kondisi ini terungkap, saat Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mah­yeldi Ansharullah meninjau kondisi jalan menuju pelabuhan tersebut, Rabu (15/6).

“Jadi kedatangan kami kemari, melihat kesiapan fasilitas yang menunjang teknis kegiatan pengo­pe­rasian Pelabuhan Teluk Tapang serta akses jalan menuju pelabuhan,” ujar Mahyeldi.

Untuk menuju pela­bu­han, Mahyeldi sebelum­nya, melewati akses jalan menuju Simpang Tenggo. Namun, saat menuju Sim­pang Tenggo, Mahyeldi bersama Wakil Bupati Pas­bar, Risnawanto yang ikut dalam rombongan harus menggunakan motor trail.

Pasalnya, perjalanan menggunakan mobil tidak bisa dilanjutkan karena ada jembatan putus serta jalan yang dipenuhi lumpur. Perjalanan rombongan Mah­yeldi dilanjutkan me­nuju perusahaan penghasil biji besi, yaitu PT Graminda Mitra Kesuma.

Saat menuju ke lokasi perusahaan tersebut, ba­nyak rintangan yang meng­hadang. Salah satunya mo­tor trail yang ditumpangi sempat mati saat menye­berangi beberapa sungai.

Setelah melakukan pe­ngecekan kesiapan dan prasarana yang men­du­kung jalannya perusahaan penghasil biji besi tersebut, selanjutnya Mahyeldi me­lakukan pengecekan ke Pelabuhan Teluk Tapang dan melanjutkan perja­lanan kembali ke Air Ba­ngis dengan menggunakan kapal laut.

Melihat kon­disi jalan yang mempriha­tinkan tersebut, Mah­yel­di lang­sung me­minta agar dila­kukan percepatan pem­bangunan akses ja­lan menuju pela­buhan tersebut.

Mahyeldi me­ngatakan, untuk tahun 2022 sampai 2024 dilaksanakan pem­bangunan jalan kurang lebih sepanjang 25 kilometer, dari total panjang jalan 45 kilomoter. Ia mengat­a­kan, untuk saat ini pemba­ngunan 20 kilometer jalan sudah siap digunakan.

Pembangunan jalan ini juga menindaklanjuti ini­sasi Wakil Gubernur Sum­bar, Almarhum Nasrul Abit yang telah mengusulkan kepada Menteri Koor­dina­tor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomar­ves), Luhut Panjaitan be­berapa waktu lalu.

Pembangunan infras­truktur jalan tersebut, un­tuk mendukung konek­tivi­tas dan kemajuan pere­konomian di wilayah Ka­bupaten Pasbar.

Mahyeldi mengatakan, pembangunan jalan dan akses jembatan memiliki peran yang penting untuk membangun konektivitas antar-wilayah di Sumbar, guna memperlancar distri­busi logistik.

Ditambah lagi, keberadaan pelabuhan Teluk Tapang, Pasbar ini lokasinya tidak ja­uh dari Mandailing Natal Provinsi Su­matera Utara (Su­mut). Keberadaan pelabuhan ini sangat membantu untuk memu­dahkan akses perusahaan-perusahaan seperti peng­hasil tambang dan sawit, untuk melakukan ekspor ke daerah lain.

“Kita juga melihat ke­siapan Kapal di Teluk Tapang untuk distribusi pengiriman biji besi ke daerah lain, dan kesediaan Teluk Tapang yang akan membawa Cruif Palm Oil (CPO) dari perusahaan PTPN4 dan dari pabrik-pabrik CPO yang lain,” tuturnya.

Sekedar diketahui,  pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang sudah di­mulai sejak kepemimpinan Gubernur Sumbar, Gama­wan Fauzi. Tahun 2006 hing­ga 2008 mulai dengan pe­rencanaan dokumen dari studi kelayakan, Rencana Induk Proyek (RIP), Detail Engineering Desig (DED), Amdal oleh Pemkab Pasbar.

Sementara, pemba­ngu­nan dalam pekerjaan fisik dimulai secara bertahap pada tahun 2008 hingga tahun 2013 dengan nilai Rp231,2 miliar. Pemba­ngu­nan Dermaga Teluk Tapang ini berlanjut secara ber­kesinambungan dari Gu­bernur  Gamawan Fauzi diterus Gubernur Irwan Prayitno kepemimpinan awal 2010-2015.

Sempat terhenti ke­mud­ian dimulai lagi de­ngan adanya Review RIP oleh Kementerian Perhu­bungan pada tahun 2019. Pada tahun 2020, peme­rintah melalui Kemen­ko­marves berkoordinasi de­ngan Kemenhub melaku­kan Review DED 2020 untuk pembangunan fasilitas da­rat (gudang, gedung kan­tor, lapangan penumpukan dan parkiran).

Sempat tertunda pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, proyek pem­ba­ngunan Pelabuhan Teluk Tapang dilanjutkan tahun 2021 dan ditargetkan bero­perasi tahun 2024. Pem­bangunan proyek ini kem­bali berjalan dengan ang­garan sebesar Rp78 miliar. Adapun proyek yang akan dilanjutkan adalah akses jalan menuju pelabuhan. (adv/fan)

Exit mobile version