JAKARTA, METRO–Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menjadi satu-satunya pemerintah daerah yang meraih penghargaan kategori Pelaksana Program-program Taspen Terbaik, dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (2/6).
Penyerahan penghargaan dilaksanakan langsung oleh Mendagri, Tito Karnavian kepada Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Audy Joinaldy, pada acara Penganugerahan Realisasi APBD dan Rakornas Keuangan Daerah Tahun 2022, di Birawa Assembly Hall, Bidakara Hotel, Jakarta Selatan.
Tidak hanya sekedar menerima penghargaan, Tito juga menyerahkan hadiah satu unit ambulans kepada Audy, atas pencapaian kinerja terbaik Pemprov Sumbar tersebut.
Terdapat empat kategori penghargaan yang diberikan dari Kemendagri. Masing-masing kategori Realisasi Pendapatan Daerah Tertinggi, kategori Realisasi Belanja Daerah Tertinggi, kategori Realisasi Peningkatan PAD tertinggi dan kategori Realisasi Program Taspen (Taspen Award).
Selain penyerahan apresiasi, pada kegiatan Penganugerahan Realisasi APBD dan Rakornas Keuangan Daerah Tahun 2022 itu juga membahas realisasi pendapatan, belanja daerah, dan Taspen ke depan.
Wagub Sumbar, Audy Joinaldy menyampaikan terimakasih atas apresiasi yang diberikan Kemendagri. Prestasi yang diraih ini berkat kerja keras seluruh jajaran Pemprov Sumbar dan berbagai pihak selama ini. “Kami berterimakasih atas apresiasi Kementerian Dalam Negeri. Ini sebagai satu-satunya provinsi peraih penghargaan kerjasama dan dukungan dalam pelaksanaan program Taspen,” ucapnya.
“Ke depan kita berharap tentu kinerja keuangan daerah di Sumatera Barat akan semakin baik lagi,” ujar Audy didampingi Kepala BPKAD Provinsi Sumbar, Delliyarti, Kepala Bapenda Provinsi Sumbar, Maswar Dedi dan Kepala Badan Penghubung Pemprov Sumbar, Aschari Cahyaditama.
Sementara, Mendagri, Tito Karnavian menyampaikan, penganugerahan tersebut, bagian dari evaluasi guna meningkatkan kinerja keuangan daerah.
Tito juga berpesan, agar peraih penghargaan tersebut tidak berhenti untuk terus bergerak, dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerahnya.
“Saat ini pandemi Covid-19 sudah melandai. Saya terima kasih sekali kepada semua kepala daerah. Karena krisis ekonomi di masa pandemi dapat kita atasi,” kata Tito.
Itu semua berhasil diwujudkan, lanjut Tito, berkat kerjasama daerah dan pemerintah pusat serta stakeholder yang ada.
“Di tahun 2019 hingga ke 2022 perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun hingga minus 2,07 dan mulai naik pada tahun 2021 di angka 3,69,” terangnya.
Dengan adanya pandemi yang melandai, disebutkan Tito, dapat memberikan peluang untuk menumbuhkan ekonomi, bahkan tidak tertutup kemungkinan bisa melompat naik.
Tito juga menyebutkan, setiap daerah yang memiliki tingkat kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN) terjamin, akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi mumpuni.
Terlebih, kepada daerah yang selalu memikirkan kesejahteraan ASN-nya. Dimulai dari taraf hunian terjamin, akan menekan angka penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan. Seperti, penekanan pada kasus korupsi dapat diminimalisir.
“Daerah yang terjamin kesejahteraan ASN-nya kecil kemungkinan terjadi kasus korupsi. Kenapa? karena kebutuhan sudah terpenuhi. Kalo ingin membuat ASN ini tidak korupsi maka penuhi kesejahteraannya, ketika kesejahteraan tidak terjamin maka sulit menjamin korupsi terjadi,” ujar Tito.
Tito menambahkan, jika uang merupakan darahnya sebuah organisasi. Sehingga bisa dipastikan organisasi tidak akan bisa berjalan jika tidak ada uang. Namun demikian, uang yang dimiliki sebuah organisasi harus direalisasikan dengan baik.
Dimulai dari tahap perencanaan dan penyalurannya dan pertanggungjawabannya. Sehingga dengan demikian organisasi bisa berjalan secara berkesinambungan dan baik pula. (fan/adv)