Wali Kota Padang Putuskan Mundur jadi Petugas Haji, Hendri Septa: Saya Menaati Nasihat Ulama

Hendri Septa Wali Kota Padang

PADANG, METRO–Wali Kota Padang, Hendri Septa akhirnya mengambil keputusan untuk mundur men­jadi Petugas Haji Da­erah (PHD) untuk Su­matra Barat (Sum­bar), sehingga oto­matis batal meninggalkan daerahnya se­lama 40 hari. Ke­putusan itu diam­bil Hendri Septa se­telah men­de­ngar nasihat para ulama.

Selain itu, Hendri Septa mengaku mengambil kepu­tusan itu agar lebih fokus untuk membangun Kota Padang. Apalagi saat ini, Kota Padang belum me­miliki Apalagi Kota Pa­dang saat belum memiliki Wakil Wali Kota dan Sekda Defenitif.

“Saya sudah putuskan tidak akan berangkat dan sekarang saya fokus untuk bekerja dan bekerja mem­bangun Kota Padang. Ke­putusan ini diambil setelah saya mendengarkan na­sihat para ulama,” terang Hendri Septa, di Padang, Minggu (22/5).

Terkait pengambilan keputusan itu, Wako Hen­dri Septa meminta nasehat kepada Kepala Kantor Ke­menterian Agama (Kakan Kemenag) Kota Padang Edy Oktaviandi, Ketua MUI Japeri Jarab, Ketua DMI Maigus Nasir, Ketua Masjid Agung Nurul Iman Prof Dr Salmadanis dan Tenaga Ahli Muhammad Taufik.

Bagi Hendri Septa, peli­batan ulama dalam pe­ngambil keputusan bukan hal yang baru. Wako Hen­dri selalu melibatkan para to­koh, apalagi terkait hal-hal yang menyangkut umat.

“Saya mendengarkan dan mentaati nasehat para ulama, termasuk dalam memilih untuk lebih fokus membangun kota Padang. Beberapa keputusan pen­ting selalu saya meng­ha­dap ke ulama dulu. Semo­ga keputusan ini baik, teru­tama bagi warga Padang,” ungkap Wako Hendri.

Selain bisa fokus me­mimpin Kota Padang, dika­takan Hendri Septa, slot keberangkatan haji dirinya bisa diisi untuk jemaah lain, yang mungkin saja sudah bertahun-tahun tertunda keberangkatannya.

Kata Hendri Septa, mu­lainya ia diminta untuk ikut seleksi. Dirinya mengikuti seleksi. Ada 20 peserta yang diseleksi. Dirinya ke­mudian dinyatakan lulus dengan nilai terbaik.

Terhadap keputusan lebih fokus membangun kota Pa­dang tersebut, diri­nya segera berkoor­dinasi dengan Kepala Bi­dang Pe­nyelenggaraan Ha­ji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Aga_ma (Ke­menag) Sumbar.

Sebelumnya, seperti diberitakan berbagai media, Hendri Septa terpilih menjadi Petugas Haji Da­erah (PHD) Sumbar, ber­sama sembilan orang lain­nya. Hal tersebut berda­sarkan proses seleksi yang dilakukan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sum­bar. Ia meraih nilai tertinggi di antara para peserta lain.

Kabid Penyelengga­ra­an Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Aga­ma (Kemenag) Sumbar, Joben mengatakan, ang­gota PHD akan berada di Tanah Suci selama 40 hari, mulai jamaah berangkat hingga kembali ke Sumbar.

Kloter pertama jemaah haji Sumbar akan masuk ke asrama, mulai 3 Juni 2022. Sehari setelahnya, be­rang­kat ke Tanah Suci. PHD akan ikut selama 40 hari sampai jamaah balik lagi ke Sumbar.

Anggota PHD lainnya bertugas membantu petu­gas haji kloter di bidang pelayanan umum, mana­sik haji, pembinaan je­ma­ah, akomodasi, transpor­tasi, dan sebagainya.

“PHD ini bertugas membantu petugas kloter. Petugas kloter ini ada ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, dan perawat,” kata Joben.

Terpisah, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Padang Maigus Nasir mendukung penuh Kepu­tusan Wali Kota Padang untuk lebih fokus bekerja membangun kota Padang

“Kami memang me­nyarankan sebaiknya pak Wali Kota Hendri Septa lebih fokus membangun kota Padang . Alham­dulil­lah saran kami ini beliau terima. Beliau lebih menge­depan­kan kepentingan ma­syara­kat Kota Padang,” ucap Maigus Nasir yang diamini Prof. Dr . Salmadanis.

Selain Hendri, sembilan orang lainnya yang terpilih sebagai PHD Sumbar yaitu Asrat Chan, Mulyadi Muslim, Solsafad, Sudarman, Ito Hadi Sista, Aidil Alfin, Ramadhani Kirana Putra, Nilma, dan Muhammad Ridwan. (*)

Exit mobile version