Alhamdulillah, kita telah sampai kembali di bulan Ramadan. Semoga kita bisa memanfaatkan bulan Ramadan kali ini sebaik-baiknya. Suasana Ramadan adalah salah satu suasana terbaik yang bisa kita nikmati sebagai umat Islam. Sehingga amalan dan ibadah yang kita lakukan terasa lebih nikmat dan memunculkan kebahagiaan.
Bulan Ramadan adalah waktu diturunkannya Alquran. Wahyu yang pertama turun kepada Nabi Muhammad Saw adalah “Iqra” atau perintah untuk membaca. Artinya juga tidak sebatas membaca, tetapi juga ada yang artinya mendalami. Jika dikaitkan dengan konteks zaman sekarang, mendalami Alquran merupakan kebutuhan. Karena jika hanya sekadar membaca Alquran yang berbahasa Arab saja kita belum tahu apa pesan yang ada di dalam Alquran. Apa arti atau isi yang ada di dalam Alquran.
Membaca Alquran adalah bagian dari zikir (ingat) kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman dalam Alquran surat Ar-Rad ayat 27 yang artinya, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”.
Ketenteraman hati adalah suatu karunia yang membuat manusia merasakan hidup yang nyaman, meskipun ia bukan seorang yang kaya, dan boleh jadi hidup sederhana. Di zaman sekarang betapa banyak orang yang memiliki uang tetapi susah mendapatkan ketenteraman hati, sehingga akhirnya mencoba berbagai jalan yang terlarang untuk mendapatkan ketenteraman hati. Maka, dengan ingat kepada Allah Swt melalui kegiatan membaca Alquran adalah salah satu caranya. Dan membaca Alquran di bulan Ramadan tidak hanya mendatangkan ketenteraman hati, tetapi juga mendapatkan pahala yang amat besar. Karena di bulan Ramadan, setiap amal ibadah langsung dibalas Allah Swt dengan pahala berlipat ganda dibanding bulan lain.
Allah Swt berfirman dalam Alquran surat Al-Isra ayat 82 yang artinya, “Dan Kami turunkan dari Alquran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman”. Jika melihat bahasa Arab yang ada di ayat tersebut, penawar adalah “Syifa” yang artinya obat. Alquran juga bisa menjadi penawar atau obat bagi yang membacanya. Baik obat jasmani dan rohani, seperti yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.
Dengan demikian, membaca Alquran sesungguhnya adalah suatu kebutuhan bagi seorang muslim. Selain sebagai cara untuk ingat (zikir) kepada Allah, juga untuk menenteramkan hati, menjadi obat atau penawar bagi jiwa dan raga. Di samping itu, membaca Alquran juga untuk menjadi penolong kita di hari kiamat.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya, “Bacalah Alquran karena sesungguhnya pada hari kiamat ia akan hadir memberi pertolongan kepada orang-orang yang membacanya” (HR Baihaqi).
Di bulan Ramadan, Nabi Muhammad Saw membaca Alquran bersama malaikat Jibril. Hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra menyebutkan yang artinya, “Jibril menemuinya pada tiap malam-malam bulan Ramadan, dan dia (Jibril) membaca Alquran bersamanya” (HR Bukhari)
Oleh karena itu, membaca Alquran di bulan Ramadan merupakan sebuah karunia yang luar biasa, seperti halnya Nabi Muhammad Saw yang tiap Ramadan membaca Alquran Bersama malaikat Jibril.
Allah Swt berfirman dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)”.
Mengamati ayat di atas, ternyata kita tidak cukup membaca ayat-ayat yang ada dalam Alquran saja, tetapi akan lebih baik jika membaca terjemahannya agar kita tahu isinya karena terdapat petunjuk bagi manusia dan penjelasannya. Sebagai orang Indonesia, kebanyakan kita tidak bisa atau tidak mengerti bahasa Arab. Maka jika kita membaca ayat-ayat Alquran, agar lebih baik maka diikuti dengan membaca terjemahannya.
Dengan membaca terjemahannya kita bisa tahu tentang sejarah umat manusia yang dikisahkan dalam Alquran. Kita juga bisa tahu apa saja perintah dan larangan Allah Swt yang harus kita patuhi agar hidup kita terarah dan berada di jalan yang benar.
Banyak perintah dan larangan yang sangat baik untuk diri kita. Misalnya larangan bersikap tidak adil karena membenci suatu kaum. Perintah untuk mengenal manusia yang sangat beragam terdiri dari berbagai bangsa, suku. Larangan bagi kaum perempuan mencela perempuan yang lain, perintah mengambil pelajaran dari kisah raja-raja di zaman dahulu yang melampaui batas, perintah untuk menyembah Allah Swt dan jangan menyembah tuhan yang lain karena Allah Swt sudah tunjukkan kebesaranNya, perintah menyayangi orang tua dan jangan berkata buruk, perintah untuk tidak percaya dengan berita yang belum divalidasi, juga informasi tentang ilmu dan pengetahuan.
Itu adalah sebagian dari isi Alquran yang bisa kita nikmati langsung isinya. Sebagian lagi memang perlu membaca penjelasannya melalui tafsir. Tidak semua terjemahan Alquran yang kita bisa langsung mengerti isinya. Tetapi masih ada terjemahan Alquran yang kita bisa mengerti maksudnya.
Semoga amal ibadah kita, khususnya membaca Alquran di bulan Ramadan tahun ini semakin baik dan berkualitas serta bisa dimengerti isinya. Sehingga apa yang tercantum dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 183 agar kita menjadi orang yang bertakwa bisa dicapai. (*)