Pembunuh Sopir Angkot Ditangkap, Kabur dari Agam ke Bengkulu, Motifnya masih Didalami

PEMBUNUH DITANGKAP— BS (34) yang diduga terlibat pembunuhan sopir angkot DE (28) di Kampung Obay, Nagari Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam ditangkap di Bengkulu.

BUKITTINGGI, METRO–Dua minggu melakukan penyelidikan, kasus tewasnya sopir angkot yang ditemukan bersimbah darah di dalam rumah kontrakan­nya Kampung Obay, Nagari Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, akhirnya berhasil diungkap jajaran Satreskrim Polres Bukittinggi.

Ternyata, korban DE (28) tewas akibat ditikam oleh pria berinisial BS (43). Hanya saja, setelah melakukan perbuatan keji itu, pelaku langsung mela­rikan diri dari wilayah Su­matra Barat (Sumbar). Mes­­­ki kabur, Polisi yang te­rus melakukan perburuan menangkap pelaku di tem­pat pesembunyiannya di  daerah Kabupaten Kepa­hiang, Provinsi Bengkulu.

Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, melalui Kasat Reskrim Polres Bukittinggi AKP Allan Budi Kusumah Katinusa membenarkan penangkapan pelaku yang di­duga terlibat dalam penganiayaan yang mengakibatkan korban DE meninggal dunia.

“Pelaku berinisial BS diamankan Tim Kerambit Satreskrim Polres Bukittinggi di daerah Kepahiang Bengkulu. Yang bersang­kutan kabur ke sana dan kita kejar lalu ditangkap. Saat ini tim bersama pelaku dalam perjalanan me­nuju Mapolres Bukittinggi,” ungkap AKP Allan, Minggu (31/10).

Walaupun sudah me­nang­kap satu pelaku, AKP Allan masih enggan menyampaikan peran dari pelaku BS dalam kasus pembunuhan itu. Pasalnya, pihaknya mesti melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku setelah nantinya sampai di Polres Bukittinggi.

“Terkait Apa peran di­duga pelaku ini dan bagai­mana kronologis penganiayaan tersebut, nantinya akan kami sampaikan setelah kita lakukan pemeriksaan terhadap pelaku sesampainya pelaku nantinya di Bukittinggi,” ujar AKP Allan.

Sebelumnya, seorang pria yang sehari-hari bekerja angkutan kota (angkot) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa bersimbah darah di dalam rumah kontrakannya Kampung Obay, Nagari Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Ka­bu­paten Agam, Sabtu (16/10) sekitar pukul 20.00 WIB.

Mirisnya, korban bernama Dayat Efendi (28) yang akrab disapa Jef ini, kondisinya sangat mengenaskan dalam rumah yang ditempati bersama istrinya. Perutnya terdapat luka menganga yang diduga disebabkan sayatan benda tajam dan bahkan ususnya terburai.

Namun, saat kejadian yang merenggut nyawa korban, menurut informasi yang beredar, istri korban sedang mandi. Dengan kondisi masih mengenakan handuk,  istri korban yang melihat korban sudah terbujur kaku bersimbah da­rah, langsung histeris.

Sontak, mendengar teriakan itu, warga setempat pun langsung berdatangan ke lokasi dan menyaksikan korban dalam kondisi seperti itu. Lantaran diduga korban ini telah dibunuh, warga pun hanya berani melihat dan selanjutnya dilaporkan ke Polisi.

Tak lama berselang, Tim Identitifikasi Satres­krim Polresn Bukittinggi bersama personel Polsek Banuhampu tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu, jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Achmad Moeckhtar (RSAM) untuk divisum.

Kapolres Bukittinggi Akbp Dody Prawiranegara, melalui Kasat Reskrim AKP Allan Budi Kusumah membenarkan peristiwa tersebut. Dugaan sementara, korban tewas akibat terkena sayatan benda tajam pada perutnya dan hingga kini pihaknya masih mela­kukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelakunya.

“Kita sudah melakukan olah TKP mengumpulkan bukti-bukti dan masih terus memintai keterangan saksi-saksi terkait kasus ini. Selain itu, demi kepentingan penyelidikan, rumah kontrakan yang ditempati korban sudah dipasang garis polisi,” ungkap AKP Allan Budi Kusumah, Minggu (17/10).

Dijelaskan AKP Allan, korban bekerja sebagai sopir angkot dan mengontrak di rumah yang belum genap satu bulan ditempatinya bersama istrinya. Sementara itu, korban ditemukan dalam kondisi tewas bersimbah darah, pertama kali oleh istrinya yang baru saja selesai mandi.

“Penemuan korban be­ra­wal dari ada warga yang mendengar teriakan dari rumah kontrakan korban. Warga kemudian men­datangi rumah tersebut dan melihat seorang pria terluka di dalam kontrakan itu kemudian melapor ke polisi. Sejauh ini belum diketahui penyebab korban terluka,” ungkap AKP Allan.

Menurut AKP Allan, se­te­lah dilakukan identifikasi lokasi jenazah korban langsung dibawa ke RSAM Bukittinggi, sambil me­nunggu keluarga korban menjemputnya. Dari hasil olah TKP awal, memang ditemukan luka menganga pada perut korban dan usus terburai.

“Kita juga terus mendalami motif serta indentitas pelaku penganiayaan. Kasus ini ditangani Polsek Banuhampu maupun Satreskrim Polres Bukittinggi. Saksi yang diperiksa termasuk istri korban saat kejadian berada di rumah kontrakan tersebut,” ujar AKP Allan. (pry)

Exit mobile version