Dikira Tidur, Pria 66 Tahun Meninggal dalam Mobil di Kota Bukittinggi

DITEMUKAN MENINGGAL— Korban Ernaldi (66) ditemukan meninggal dunia di dalam mobil yang dikemudikannya.

BUKITTINGGI, METRO–Sempat dikira tertidur, serorang pria berusia 66 tahun ternyata ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam mobil Karimun BA 1552 GM yang terparkir di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Manggis Gantiang, Kota Bukittinggi, Minggu (8/8) sekitar Pukul 17.00 WIB.

Peristiwa penemuan mayat itu sontak membuat warga setempat hebih dan mengundang kerumunan di lokasi. Setelah dicek, korban diketahui bernama Ernaldi yang rumahnya tidak jauh dari lokasi keja­dian. Tak lama, Polisi pun datang ke lokasi dan lang­sung mengevakuasi jasad korban.

Kapolsek kota Bu­kit­ting­gi AKP Dedy Ardian­syah mengatakan, dite­mu­kan­nya korban dalam kon­disi meninggal dunia, bera­wal kecurigaan masya­rakat dengan pengemudi mobil Karimun yang ber­henti di pinggir jalan depan Toko Dunia Ban sejak pukul 11.00 WIB.

“Apalagi, mobil itu ber­henti dengan posisi me­nempel ke tiang rambu-rambu jalan. Bahkan, hing­ga pukul 17.00 WIB, karena mobil itu masih berada di lokasi, warga mencoba memeriksanya dan be­rusaha memanggil mang­gil korban. Tetapi korban tidak juga bangun,” kata AKP Dedy.

Takut terjadi apa-apa dengan korban, AKP Dedy menuturkan, warga pun berusaha membuka paksa pintu mobil dan saat dicek, ternyata korban sudah me­ninggal dunia. Warga pun kemudian melapor ke Pol­sek dan langsung ditindak­lanjuti dengan mendatangi lokasi.

“Korban posisinya be­rada di ruang kemudi se­perti tertidur. Memang, setelah diperiksa, korban sudah meninggal. Tim iden­tifikasi juga datang ke lo­kasi memeriksa fisik kor­ban,” ungkap AKP Dedy.

Dijelaskan AKP Dedy, dari hasil pemeriksaan, memang tidak ada ditemu­kan tanda-tanda kekera­san pada tubuh korban. Setelah dilakukan iden­tifikasi, informasi itu dite­ruskan kepada pihak ke­luarga dan didapatkanlah informasi kalau korban selama ini memiliki riwayat penyakit jantung

“Bahkan dari kete­rangan keluarga korban sudah dua kali pasang cincin. Atas permintaan keluarga, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka yang berjarak 50 me­ter dari TKP. Keluarga kor­ban juga menolak dilaku­kan autopsi ataupun visum,­” pungkasnya. (pry)

Exit mobile version