BUKITTINGGI, METRO–Seorang pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam rumah kosong Jalan Panorama, persisnya depan sekolah PSM Bukittinggi, Sabtu (17/9) sekitar pukul 16.30 WIB. Penemuan mayat itu sontak bikin warga gempar.
Korban yang diketahui bernama Dedi Osmond (40) ini diduga meninggal dunia sejak pagi. Usut punya usut, korban diduga mengidap penyakit epilepsi dan bahkan pernah dicakar beruang di TMSBK Bukittinggi, sehingga ia diberi gelar oleh orang-orang sebagai Dedi Beruang.
Kapolsek Kota Bukittinggi AKP Dedy Adriansyah Putra mengatakan, korban ditemukan pertama kali ditemukan dalam kondisi tewas, oleh pemilik rumah yang datang ke lokasi kejadian, karena curiga rumahnya ada yang memasuki sejak beberapa hari lalu.
“Pemilik rumah curiga ada orang yang datang dan masuk ke dalam rumah yang memang sudah lama kosong ini. Bahkan, pemilik rumah meminta bantuan kepada petugas Satpol PP untuk menemani memeriksa keadaan rumah,” kata AKP Dedy, Minggu (18/7).
AKP Dedy menuturkan, sebelum ditemukan tewas, pemilik rumah kosong tersebut telah melaporkan keberadaan korban yang menderita epilepsi ke Dinas Sosial Kota Bukittingi, namun karena tidak ditanggapi, korban akhirnya ditemukan tewas.
“Pemilik rumah mau membersihkan rumah yang sudah ditumbuhi rumput liar. Saat pemilik rumah melihat ada orang tanpa izin tinggal di dalam kamar rumah, namun kondisinya sudah sakit. Ia selanjutnya melapor ke Dinas Sosial Kota Bukittinggi, namun karena tidak ada tanggapan ia melapor ke Pol PP. Ketika datang, korban sudah meninggal,” tuturnya.
Dijelaskan AKP Dedy, mayat korban ditemukan di dalam salah satu kamar, diperkirakan sudah meninggal sejak pagi. Diketahui, korban merupakan warga Bukik Cangang Kota Bukittinggi yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang parkir di jalan Panorama.
“Korban mengalami penyakit epilepsi sejak lama dan sering kambuhan, korban juga pernah mengalami kecelakaan berupa dicakar beruang di TMSBK Bukittinggi.
AKP Dedy menambahkan, sekitar pukul 17.00 WIB, tim medis dengan APD lengkap lantas mengevakuasi pakai kantong jenazah. Dari hasil indentifikasi Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh pria ini dan jenazah tersebut akan diserahkan kepada pihak keluarga
“Jenazah korban awalnya dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk selanjutnya di makamkan oleh pihak keluarga karena pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan visum dalam atau autopsi,” pungkasnya. (pry)