Perang Antargeng Bersenjata Nyaris Pecah. 20 Anggota Geng Diamankan

PADANGPANJANG, METRO – Perang antargeng di Kota Padangpanjang seakan-akan telah menjadi permainan adu nyali di kalangan remaja. Pasalnya, puluhan remaja dengan peralatan senjata tajam, kembali diamankan di Mako Polres Padangpanjang. Dijemput orang tua dan menandatangani surat pernyataan, remaja belasan tahun kembali dilepas.
Diamankannya puluhan anggota tersebut berawal dari berkembangnya informasi terjadwalnya waktu dan tempat tawuran antardua geng Depasnex dan Ready To Kill (RTK) di kawasan Balai Balai, Padangpanjang Timur, sekitar pukul 24.00 WIB, Sabtu (3/2). Untunglah dapat digagalkan jajaran Polres Padangpanjang.
Cakak banyak itu telah berulang kali terjadi. Selain menimbulkan keresahan masyarakat, juga menjadi perbincangan. Sementara itu, dari jumlah anggota geng yang sudah masuk data kepolisian yang telibat tauran dari tahun 2017–2018 sudah sampai 70 orang. Didominasi pelajar di Kota Padangpanjang, Batipuah dan X Koto.
Kaur Bin Opsnal Reskrim Polres Padangpanjang Iptu Damanik membenarkan telah diamankannya 20 orang remaja yang diduga anggota geng Depasnex. Mereka diduga akan melakukan perkelahian masal dengan geng RTK di kawasan Balai- Balai, pukul 24.00 WIB.
Adapun nama-nama anggota geng yang terjaring polisi pada akhir pekan kemarin adalah APK (16), AGP (14), AY (16), AI (16), YP ( 14), RS (15), NS (18), FPM (16), ZO (15), MTH (17), MH (14), AT (16), BAP (17), BR (13), FMA (14), TR (14), IDJ (15), WK (15), RR (16) dan NZ (14).
Untunglah, Tim Multi Sasaran Polres Padnagpanjang mengetahui gelagat mencurigakan dari sekelompok remaja yang berkumpul di taman bermain anak di Kelurahan Tanah Hitam, Padangpanjang Barat. ”Polisi datang, anggota geng langsung berupaya lari. Karena lokasi sudah dalam penguasaan kami, seluruh anggota geng kita amankan,” sebut Damanik.
Setelah diamankan, langsung dibawa ke Mako Polres Padangpanjang. “Anggota dan barang bukti (BB) berupa 1 buah samurai, 3 buah gigi tarik sepeda motor, 1 bilah pisau bertangkai panjang, 1 buah double stick,1 buah mercon besar, 3 buah tas yg berisi batu,” sebutnya.
Sementara itu dari pengakuan salah seorang anggota geng Depasnex, APK (16) pada penyidik, mengungkapkan gengnya telah ditantang oleh geng RTK untuk perang. “ Ditantang geng RTK. Ya, saya terima tantangan itu dengan menyepakati waktu dan tempatnya,” sebut Damanik mengulangi keterangan Alung.
Sementara menindaklanjuti perkelahian antar geng tersebut, ungkap Damanik, telah melibatkan orang tua dan dinas terkait untuk melakukan langkah penangan agar perkelahian antar geng tidak terjadi lagi. “Selain memanggil orang tua, kita juga panggil Dinas terkait untuk melakukan penanganan terkait kasus ini,” kata Damanik.
Kabid Pendidikan Dasar Disdik Padangpanjang Nasrul menyampaikan, upaya mengantisipasi tidak terjadinya tawuran antarremaja di Kota Padangpanjang, pihaknya telah mengagendakan program Polisi Keamanan Sekolah (PKS) serta program pembinan tertajuk penguatan potensi siswa.
“Kita juga minta pengawasan dari orang tua pada anak. Dimana jangan terlalu diberikan kebebasan pada anak di luar jam sekolah agar tidak terpengaruh pergaulan yang salah,” sebut nasrul. (rm)

Exit mobile version