5 Pasangan Terjaring di Hotel Melati “Tok…Tok…Tok Penghuni Kamar Tolak Buka Pintu”

PADANG, METRO- Hotel-hotel melati dengan harga manenggang rupanya masih diincar oleh pasangan yang ingin cari ”aman.” Minggu (28/1) dini hari WIB, lima pasangan tanpa ikatan pernikahan atau keluarga terjaring dalam razia Satpol PP Padang.
Lima pasangan ilegal itu terjaring di tiga hotel kelas melati. Bahkan, satu dari hotel yang dirazia oleh petugas, menolak membukakan pintu. Selain lima pasangan tersebut, petugas juga mengangkut dua wanita yang berada di parkiran hotel karena tidak memiliki identitas.
Plt Kasat Pol PP Kota Padang Yadrison, mengatakan razia tersebut merupakan operasi rutin mengantisipasi perbuatan maksiat di Kota Padang. Setelah menerima informasi dari masyarakat selanjutnya diamankan pasangan ilegal tersebut.
”Ada lima pasangan yang diamankan, mereka diduga berbuat mesum. Sangat disayangkan pasangan tanpa ikatan pernikahan ini didapati sekamar dalam satu hotel, dan tidak bisa menunjukkan surat nikah. Padahal, pihak hotel seharusnya lebih selektif menerima tamu,”  kata Yadrison.
Hotel-hotel kelas melati yang dirazia yakni, Villa ION di Air Manis, Hotel Maranatha di Simpang Enam, Hotel Bintang dan Hotel Eden di Jalan S. Parman, Ulakkarang. “Di Villa ION, petugas tidak bisa masuk karena pintu tidak dibukakan oleh pihak Villa.
”Rinciannya adalah di Hotel Maranatha diamankan 1 pasangan ilegal, Hotel Bintang 3 pasangan, dan Hotel Eden 1 pasangan,”  jelas Yadrison.
Sementara itu, ketika pasangan itu akan dibawa ke Mako Satpol PP, di parkiran Hotel Bintang juga didapatkan 2 wanita dan diangkut. Informasinya kedua wanita itu teman dari salah satu pasangan ilegal yang diamankan di sana. Totalnya, tujuh orang terjaring.
”Setelah dibawa ke kantor, mereka selanjutnya diperiksa penyidik PPNS. Kita juga berikan pembinaan terhadap pasangan yang terjaring agar tidak mengulangi perbuatannya. Pihak keluarga juga dipanggil,” ungkap Yadrison.
Yadrison menegaskan sebagai penegak peraturan daerah, pihaknya selalu rutin melakukan razia-razia, baik razia pekat maupun penertiban pedagang kaki lima. Hal ini untuk menjaga ketertiban masyarakat di Kota Padang tetap terjaga.
”Hampir setiap hari Satpol PP Padang melakukan penertiban PKL, razia tempat hiburan malam dan sebagainya. Sasarannya, supaya Padang menjadi kota yang tertib dan tidak ada ditemukan perbuatan pekat. Pihak hotel juga akan kita panggil dan diberikan peringatan keras,” pungkas Yadrison. (rg)

Exit mobile version