Guru MAN 1 Padangpariaman Dirampok di Mobil Travel

Nurlela, Korban Perampokan

PADANG, METRO
Seorang guru yang mengajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Padangpariaman dirampok, dianiaya lalu disekap di dalam mobil travel Toyota Avanza warna silver yang ditumpaginya dari Simpang Pasir Jambak, Kecamatan Kota Tangah.

Setelah dibawa berputar-putar dan seluruh harta benda korban yang diketahui bernama Nurlela yang mengajar mata pelajaran Alquran dan Hadist ini dikuras para pelaku, korban kemudian dibuang di Jalan By Pass Padang. Diketahui, peristiwa itu terjadi Selasa (2/2).

“Cerita yang kami dapat dari beliau, beliau kan berangkat setiap pagi dari Padang sekitar pukul 06.00 WIB. Menunggu mobil di sekitar kawasan Simpang Pasir Jambak,” ujar Kepala MAN 1 Padang Pariaman, Amrizon saat dihubungi wartawan mengatakan, Rabu (3/2).

Saat menunggu travel, dikatakan Amrizon, kemudian datang minibus Avanza berwarna silver yang diyakini korban sebagai travel. Hal ini diperkuat dengan adanya dua penumpang lainnya.

“Terus naik travel, travel tidak biasanya. Setelah masuk mobil, di dalam ada wanita yang berhijab. Ada bertiga di dalam, satu sopir, satu penumpang wanita dan satu penumpang pria di belakang,” jelasnya.

Menurut Amrizon, setelah korban masuk ke dalam mobil, ternyata terdapat satu penumpang pria lainnya yang bersembunyi di kursi belakang. Pada saat itulah terjadi penyekapan hingga berujung penganiayaan.  Korban diajak berputar-putar dengan kondisi kepala ditutup mengunakan karung dan pisau juga menanti di perut korban jika berani melakukan perlawanan.

“Diancam, dibawa putar-putar akhirnya dibuang di kawasan Bypass. Kemudian ditemukan oleh warga dan membawanya ke Puskesmas terdekat. Korban mengalami penganiayaan, kepalanya didorong ke badan mobil, ditampar, diancam menggunakan pisau, pisau diletakkan ke perut. “Tindakan penganiayaan itu terjadi ketika para pelaku memaksa meminta pin ATM. Kalau tidak dikasih, akan ditusuk,” ungkap Amrizon.

Sejumlah harta benda korban yang hilang di antaranya uang tunai, handphone, cincin emas hingga pengurasan isi tabungan. Untuk saat ini korban diistirahatkan pihak sekolah untuk pemulihan luka maupun trauma.

“Diperkirakan total kerugian korban mencapai 50 juta. Kami sudah melapor ke Polsek Koto Tangah. Mungkin bisa tindaklanjut ke polsek,” tuturnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah Ipda Mardianto membenarkan peristiwa tersebut. Pihak korban pun telah membuat laporan kejadian tersebut ke Polsek Koto Tangah.

“Iya benar, korban sudah melapor dan Kami telah masuk ke tahapan penyelidikan dengan mengambil keterangan korban. Namun, saat ini terkendala kondisi kesehatan dan trauma korban yang menyebabkan kami belum maksimal mendapatkan keterangan dari korban,” ujar Ipda Mardianto.

Diketahui, aksi perampokan bermodus travel seperti yang dialami oleh korban ini persis terjadi dengan peristiwa yang terjadi Rabu (13/1) yang lalu. Dimana, Kepala Puskesmas Kayu Jao, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Kasmiwarni menjadi korban.

Tenaga kesehatan itu dirampok dan dianiaya saat hendak menuju Kabupaten Solok dengan naik travel di kawasan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan. Korban pun ditinggalkan di kawasan By Pass Padang. Sementara barang seperti emas, dan kartu ATM raib.

“Kalau kita lihat dari modusnya, ada kemiripan dengan peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu, namun kita belum bisa memastikan apakah itu sama pelakunya,”ucapnya.

Disebutkannya, pihaknya akan terus berjalan mengungkap aksi perampokan ini yang di duga di lakukan beberapa orang komplotan. Pihaknya akan melakukan upaya maksimal, selain keterangn saksi juga melalui alat-alat eloktronik yang bisa dimanfaatkan.
“Kita juga masih menyelidiki apakah ini tergolong travel liar ataupun mobil pribadi yang bermodus travel dalam melakukan aksinya. Selain itu, kita juga belum mengetahui plat nomor yang digunakan oleh pelaku,” tuturnya. (rom)

Exit mobile version