Hilang Semalaman, Korban Dicari Ibunya, Rohim Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai

PADANG, METRO
Semalaman dicari-cari oleh keluarga lantaran tak kunjung pulang ke rumahnya, seorang pria ditemukan sudah jadi mayat di aliran Sungai Batang Guo, Kelurahan Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Senin (30/11) sekitar pukul 08.30 WIB.

Ketika ditemukan, jasad korban bernama Rohim Efendi (28) tenggelam di dasar sungai yang tingginya hanya selutut orang dewasa. Tubuh korban tersangkut bambu dengan posisi telentang. Tak lama berselang, Tim Inafis Polresta Padang dan petugas Polsek Kuranji datang ke lokasi.

Setelah dilakukan olah TKP, jasad korban selanjutnya dievakuasi ke rumahnya yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Sementara, dari hasil hasil pemeriksaan, pihak Kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda luka aniaya pada tubuh korban.

Kapolsek Kuranji AKP Sutrisman melalui Panit 1 Reskrik Polsek Kuranji Ipda Mardianto mengatakan, korban yang ditemukan meninggal di sungai merupakan orang yang mengalami keterbelakangan mental atau gangguan jiwa. Hal itu diperkuat berdasarkan keterangan pihak keluarga korban.

“Korban diduga terjatuh ke aliran sungai saat berjalan dan kemudian tewas tenggelam. Karena, ketika dilakukan pemeriksaan terhadap fisik korban, tidak ada ditemukan tanda-tanda luka aniaya,” ungkap Ipda Mardianto.

Dijelaskan Ipda Mardianto, berdasarkan keterangan keluarga, korban pergi dari rumah pada hari Minggu (29/11) sekitar pukul pkl 12.15 WIB. Sekitar pukul 16.00 WIB, korban dicari ibunya namun tidak berhasil ditemukan.

“Pencarian dilanjutkan oleh pihak keluarga pada malam hari sampai pukul 22.00 WIB, namun juga tidak ditemukan. Lalu, keesokan harinya, Senin pagi pukul 08.30 WIB, ternyata korban ditemukan di sungai dalam keadaan meninggal dunia tersangkut bambu di dalam air, dengan posisi telentang,” sebut nya.

Disebutkan oleh Ipda Mardianto, setelah ditemukan, lelaki tersebut dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan selanjutnya dikebumikan. Setelah dilakukan pengecekan terhadap korban, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

“Pihak keluarga tidak bersedia untuk melakukan autopsi terhadap korban sehingga membuat surat pernyataan. Kita tidak mengetahui korban sedang apa di sungai. Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah,” pungkasnya. (r)

Exit mobile version