Wujudkan Rasa Aman Covid-19 di Bandara, PT Angkasa Pura Gelar Safe Travel Campaign

PADANG, METRO
Di masa pandemi Covid-19 ini, PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menggelar Safe Travel Campaign, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung dan pengguna BIM. “Ada tiga pilar dalam penyelenggaraan Safe Travel Campaign yang dilaksanakan di seluruh bandara di Indonesia pada masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Executive General Manager PT Angkasa Pura Cabang BIM, Yos Suwagiyono, pada Rapat Kordinasi (rakor) dan FGD bertajuk “Safe Travel Campaign dan Konsep Pengembangan Aerocity dan Langkah Strategis dalam Pengembangan BIM untuk Penunjang Pariwisata Sumbar”, Jumat (7/8) di BIM.

Tiga pilar tersebut, menurut Yos, yakni, pertama, persiapan kesehatan seluruh karyawan dan petugas bandara, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk melindungi kesehatan mereka selama bertugas. Kedua, peralatan dan fasilitas di seluruh bandara harus higienis dan tidak berisiko menyebar Covid-19. Karena itu, perlu dilakukan penyemprotan disinfektan.

Ketiga, penggunaan aplikasi travelation untuk pengecekan secara digital dokumen penerbangan penumpang pesawat, di tengah pandemi Covid-19. Yos berharap calon penumpang sudah mengisi daftar aplikasi tersebut, sebelum berangkat ke bandara, sehingga pengunjung bandara tidak terburu-buru, dan cepat dalam proses keberangkatan naik pesawat.

Selain penyelenggaraan tiga pilar tersebut, tidak dipungkiri Yos, PT Angkasa Pura II Cabang BIM memiliki tanggungjawab yang cukup berat dalam menyosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 kepada pengunjung bandara.

“Tantangan bagi kita di bandara saat ini, menyosialisasikan protokol kesehatan Covid-19, bagi pengunjung dan pengguna bandara. Kita menggunakan aparatur negara, untuk menyampaikan protokol kesehatan Covid-19 ini,” ungkap Yos.

Diakui Yos, Pemprov Sumbar telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di BIM selama ini. Ini dibuktikan dengan menjadikan BIM ini satu-satunya bandara di Indonesia yang melaksanakan test swab secara gratis. “Ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov Sumbar dan jadi kebanggaan kita di BIM,” ungkap Yos.

Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di BIM, Yos mengajak seluruh stakeholder untuk dapat bekerjasama dan berkolaborasi. “Kita mesti kerjasama dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder. Keadaan pandemi Covid-19 ini tidak bisa bergerak sendiri-sendiri,” tegasnya.

Sementara, Kepala Otoritas Bandara Udara Wilayah VI, Agoes Soebagio menjelaskan, dalam mendukung terlaksananya Safe Travel Campaign, Otoritas Bandara Udara Wilayah VI menitipkan empat aturan dari Tim Gugus Tugas Nasional, Peraturan Menteri Perubungan (Permenhub).

Dalam pengoperasian tranportasi udara, mengacu kepada Permenhub Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, Surat Edaran Menteri Perhubungan No 13 tahun 2020 tentang Operasional Transportasi Udara dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.

Ditambah Peraturan Gubernur Sumbar tentang Pengendalian dan Pengawasan di Sektor Transportasi di Sumbar. “Oleh karena itu, berdasarkan aturan tersebut kita laksanakan mekasnisme operasional yang bisa menjamin keamanan kenyamanan dan kesehatan jasa pengguna transportasi bandara,” paparnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Novrial mengatakan, bandara memiliki fungsi sebagai pintu masuk dan titik promosi pertama dari segi persepsi suatu daerah dan pariwisata. “Kalau bandara tidak mencerminkan pariwisata, maka orang tidak akan mau datang ke daerahnya,” ujar Novrial.

Novrial menambahkan, orang datang hadir di bandara selama 15 menit dan berangkat dari bandara memiliki waktu 30 menit. “Kita optimalkan waktu 30 menit ini untuk melaksanakan fungsi bandara persepsi pertama bagi wisatawan,” ungkapnya.

Selama ini, diakuinya, BIM agak gersang dari nuansa pariwisata. Suasananya terlalu formal. Sekarang, BIM telah berubah dan menjadi tempat promosi pariwisata yang menimnbulkan persepsi pertama bagi wisatawan. Ini dibuktikan dengan adanya display stiker dan promosi pariwisata secara visual. Bahkan di BIM juga ada live music. Fungsi ini menurutnya, perlu dimaksimalkan dengan melibatkan peran pemerintah kabupaten kota.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar, Heri Nofiardi mengatakan, Safe Travel Campaign merupakan kampanye, agar pencitraan BIM mendapat kepercayaan masyarakat.

“Di sisi lain kita juga dihadapkan pada pandemi Covid 19. Kepada stakeholder, harus siap-siaga dan melakukan inovasi menghadapi kondisi ini. Jangan sampai standar kesehatan di bandara menimbulkan ketakutan bagi yang datang. Berikan pelayanan yang maksimal ramah. Sehingga masyarakat menjadikan BIm sebagai kebutuhan,” ujarnya.(fan)

Exit mobile version