“Dalam konteks demokrasi kalah dan menang hal biasa, saya kira harusnya sudah kembali dan memikirkan bagaimana misalnya membangun demokrasi yang sehat yang lebih baik di pemerintahan ke depan,” katanya.
Lebih lanjut Usep juga menyampaikan proses politik seperti hak angket di DPR juga diyakini kecil kemungkinan untuk tetap bergulir karena dukungan yang minim dari parpol yang ada di Senayan.
“Kalau hak angket juga kecil kemungkinannya karena dukungan untuk hak angket itu juga tidak banyak, karena hak angket itu juga kan akan menjelaskan posisi masing-masing partai juga makanya mereka hati-hati kan,” paparnya.
“Sementara proses lobi-lobi untuk di luar atau bergabung di pemerintahan itu juga dalam proses lobi-lobi, ini makanya kenapa hak angket itu juga menjadi kecil peluangnya karena mereka juga menghitung dalam kondisi saat ini kalau mereka mendukung hak angket itu posisi politiknya akan terbaca lebih jelas,” sambungnya.
Lagi pula kata Usep, para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) baik Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD sudah memberikan selamat kepada presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Sementara bagi parpol, tinggal memilih antara ikut bergabung dengan pemerintah atau mengambil posisi sebagai oposisi.
“Kalau menurut saya sekarang harus fokus saja menghadapi pemerintahan yang baru yang akan datang, baik di luar pemerintahan ataupun di dalam pemerintahan. Kalau peduli terhadap proses demokrasi yang sehat harusnya ada peran-peran dipikirkan juga oleh partai politik untuk memposisikan partainya di luar pemerintahan untuk melakukan fungsi-fungsi trias politika, fungsi-fungsi pengawasan check and balance buat pemerintahan eksekutif nanti,” bebernya.
“Kalau memang mereka konsen terhadap demokrasi yang sehat, harus dipikirkan menghadapi pemerintahan selanjutnya tidak dalam proses perselisihan hasil pemilu lagi karena ini kan sudah diputus oleh MK,” tutupnya. (jpg)