Sementara itu pada Pemilu 2024, Golkar 23.208.654 suara (15,28 persen) atau naik 2,97 persen, Gerindra 20.071.708 suara (13,22 persen) atau naik 0,65 persen, Demokrat 11.283.160 suara (7,43 persen) atau turun 0,34 persen; PAN 10.984.003 suara (7,23 persen) atau naik 0,39 persen.
Umam menjelaskan, Golkar di Pemilu 2024 dengan meraih 23.208.654 suara, maka partai tersebut memiliki kekuatan 102 kursi di DPR RI. Jumlah itu, hanya terpaut tujuh kursi dengan peraih suara terbanyak Pileg 2024 yaitu PDIP 109 dengan kursi.
Karena itu, Umam menilai Golkar akan memiliki peran strategis dalam menciptakan stabilitas politik pemerintahan Prabowo-Gibran khususnya di parlemen. “Jadi, terpaut 7 kursi (dengan PDIP) Golkar akan memegang peran cukup strategis dalam pemerintahan Prabowo-Gibran,” jelasnya.
Dosen Universitas Paramadina itu menegaskan, Golkar tentu diharapkan oleh Prabowo-Gibran menjadi salah satu kunci dalam meredam gejolak stabilitas politik dan dinamika yang ada di parlemen. Apalagi jika partai oposisi melakukan manuver politik terhadap pemerintahan di DPR.
“Itu menjadi titik kuat dari bargaining position Golkar bagi pemerintah ke depan,” pungkasnya. (jpg)