Ganjar menilai tidak masalah jika Jokowi memilih Prabowo. Namun dia meminta agar pemilu tetap berjalan adil. Malah lebih baik kalau ditegaskan bahwa ‘ya, saya berpihak’. Yang penting tidak akan ada penyalahgunaan kewenangan, kekuasaan. Sehingga semua akan bisa fair play ya, bisa jurdil (jujur-adil), kalau buat saya biasa saja,” ungkapnya.
Sementara Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mengatakan pertemuan Jokowi dengan Prabowo adalah hal yang wajar. Dia pun merespons santai pertemuan itu. Anies memaknai pertemuan Jokowi dengan Prabowo sebagai pertemuan Presiden dengan menterinya.
“Ya kan ini menteri dengan presiden. Ya nggak apa-apa lah. Ini kan orang bertugas, ini kan bertugas yang satu bertugas sebagai presiden yang satu bertugas sebagai menteri kemudian ada pertemuan, ya sah-sah saja nggak ada masalah,” katanya.
Akhirnya, Jokowi membeberkan pembicaraan pertemuan dengan beberapa pimpinan partai politik pada akhir pekan kemarin. Makan malam, makan siang, makan pagi sarapan,” kata Jokowi usai peresmian jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor, Kota Depok, Senin (8/1/2024).
Ia pun merespon tudingan dirinya tidak netral karena menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga menjadi Capres Nomor Urut 2, beberapa hari jelang debat ketiga Pilpres 2024.
“Wong ketemu malam hari, ketemu hari libur kan ada makan juga. Kami bahas pemerintahan ada, bahas pilpres juga ada,” jelasnya.
Pertemuan yang kalau bisa dimaknai cukup sederhana. Jokowi dipastikan sudah merasa aman dengan hasil survei Prabowo-Gibran yang mustahil disalip pasangan lain. Pasangan ini bahkan berpotensi memang satu putaran. Jadi, untuk apa Jokowi harus meminta Prabowo bekerja keras lagi. Karena dipastikan sudah bisa melaju ke putaran kedua atau menang satu putaran.
Jokowi adalah Presiden yang memegang semua informasi negara. Apa susahnya baginya memastikan hasil-hasil survei terbaru. Dia sepertinya merasa yakin Prabowo-Gibran memang satu putaran. Jadi, bisa saja makan malam itu adalah makan malam “kemenangan” dan Prabowo diminta tak terlalu tegang dan emosional saat debat Capres. Karena dengan hitungan satu bulan lagi pemilihan, angka-angka itu bisa terus bertambah.
Terlihat juga bagaimana Prabowo sedikit lebih santai ketimbang debat Capres perdana sebelumnya. Meski benar-benar diberondong dua lawannya, Prabowo tetap tenang. Apalagi saat dipaksa salah satu pasangan calon membuka data-data pertahanan. Prabowo sebut tak mungkin, Anies minta harus. Dan Jokowi setuju dengan Prabowo data pertahanan tak bisa dibuka sembarangan ke publik.
Sekali lagi, ini bukan soal makan malam semata. Francis Bacon, Filsuf dan negarawan dari Inggris menyebut, “Harapan adalah sarapan yang baik, tetapi merupakan makan malam yang buruk.” Semoga makan malam ‘buruk’ Jokowi-Prabowo menjadi harapan rakyat. Meski buruk di sini adalah, beragamnya interpretasi rakyat soal makan malam mereka. (Wartawan Utama)