KOTA SOLOK, METRO–Pemerintahan Kota (Pemko) Solok menetapkan masa tanggap darurat banjir hingga Jumat (12/2) mendatang. Seluruh SKPD diharapkan lebih proaktif dalam upaya percepatan penangganan pascabanjir yang melanda sebagian besar wilayah Kota Solok pada Sabtu dan Senin lalu.
Guna penanganan dampak banjir terhadap masyarakat, Pj Wali Kota Solok, Asrizal Asnan menggelar rapat koordinasi dengan seluruh SKPD di lingkungan Pemko Solok. Selain mengambil langkah sebagai upaya penanggulangan bencana, dalam rakor itu juga dibahas penyebab banjir itu sendiri.
Kepala BPBD Kota Solok, Ori Affilo dalam kesempatan ini menyampaikan, bencana banjir yang terjadi di sebagian besar wilayah Kota Solok disebabkan tingginya debit air sungai yang datang ke wilayah Kota Solok. Bahkan 3 sungai yakni aliran Batang Lembang, Batang Gawan dan Batang Bingguang yang mengalir di Kota Solok meluap.
Debit air yang melebihi kapasitas daya tampung aliran sungai inilah yang meluap, sehingga mengakibatkan tergenangnya sebagian pemukiman masyarakat Kota Solok. Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, dari 13 kelurahan di Kota Solok, 12 kelurahan terkena dampak luapan air yang merendam pemukiman masyarakat.
Sementara, Pj Walikota Solok, Asrizal Asnan menekankan, agar seluruh SKPD terkait lakukan upaya cepat tanggap dalam percepatan penangganan bencana banjir yang melanda beberapa kawasan di Kota Solok. “Kita cukup bersyukur musibah di daerah kita tidak separah yang terjadi di wilayah Sumbar lainya seperti Kabupaten Solok Selatan dan Limapuluh Kota,” ujarnya.
Riol dan gorong-gorong yang menjadi persoalan kurang lancarnya aliran air menuju pembuangan akhir yaitu sungai, harus menjadi perhatian serius Dinas Kebersihan dan Tata Ruang Kota Solok.
”Pengerukan dan pengangkatan sedimen pada riol dan perbaikan beberapa gorong-gorong yang kurang berfungsi dengan baik agar menjadi fokus utama bagi Dinas PU dan DKTR,” tegasnya. (vko)
Komentar