SAWAHLUNTO, METRO–Jurnalis Kota Sawahlunto ikuti penguatan kapasitas Wartawan yang digelar oleh Diskominfo Sawahlunto dengan tema “Kita bangun pers yang berkualitas memenuhi standar kode etik Jurnalistik,” pada Selasa (23/7) di Hotel Paray. Sebagai narasumber yaitu Damenda Pamuncak dan Basril Basyar dan Emil Mahmud. Kegiatan ini dilakukan selama dua hari yaitu Selasa dan Rabu (23-24 Juli 2024).
Damenda Pamuncak menjelaskan, sebagai seorang wartawan bila seorang jurnalis menulis dunia mendengarkan. Apalagi jelang Pilkada serentak di tahun 2024, media sangat dibutuhkan untuk penyampaian informasi dan berita terkait politik.
“Bagi seorang wartawan sangat dianjurkan menggunakan tiga metode jurnalistik. Yaitu jurnalisme data, jurnalisme investigasi dan jurnalisme sastrawi. Dari ketiga metode ini jurnalis bisa menjelaskan topik atau profil politik yang panjang dan menarik, sehingga minat pembaca dari berbagai lapisan yang ingin mengetahui tentang informasi dan data-data terkait dunia perpolitikan jalang pilkada bisa terpenuhi,” terangnya.
Sementara sesepuh wartawan Basril Basyar menyebutkan, wartawan harus memiliki kode etik jurnalistik. Wartawan dalam menyajikan berita harus akurat dan berimbang, tidak terpengaruh dengan itikad buruk.
Kata Basril Basyara, wartawan harus independen, bila seorang wartawan membuat berita tendensius sehingga membuat suatu berita yang menyalahkan saja, itu artinya telah melanggar kode etik.