SIJUNJUNG, METRO–Kondisi cuaca panas ekstrim yang disebabkan Badai El Nino juga dirasakan di Kabupaten Sijunjung. Kondisi tersebut juga menjadikan kurangnya intensitas hujan serta dikhawatirkan akan berdampak pada sektor pertanian masyarakat. El Nino merupakan sebuah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu dan menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim.
Untuk mengantisipasi dampak di sektor pertanian, Pemkab Sijunjung melalui Dinas Pertanian mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan melakukan langkah tepat untuk bisa meminimalisir dampak terhadap pertanian. “Saat ini curah hujan di Kabupaten Sijunjung mulai berkurang dan suhu udara mulai memanas tidak seperti biasanya. Tidak menutup kemungkinan musim kemarau akan datang, karena dampak dari Badai El Nino yang masih terjadi,” tutur Kepala Dinas Pertanian Sijunjung, Ir.Ronaldi.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran hutan dan selalu waspada untuk itu. “Kita ingatkan masyarakat untuk tidak membakar hutan dan selalu waspada agar tidak terjadi,” katanya, Rabu (13/9).
Di sektor pertanian, Ronaldi mengimbau agar petani di Sijunjung segera mengambil langkah untuk antisipasi. “Mengimbau para petani kita untuk menunda penanaman tanaman yang membutuhkan air dalam masa pertumbuhannya seperti, padi terutama pada lahan tadah hujan,” imbaunya.