SAWAHLUNTO, METRO–Kantor Kementerian Agama Sawahlunto gelar kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi tenaga kepenyuluhan non PNS, Kamis (29/9). Bertempat di Caffe Meer Von, kawasan objek wisata Meer Von Kandi Heritage Kota Sawahlunto. Menurut Ketua Panitia, Zulfahmi, S.Sos.I yang merupakan Kasie Binmas Islam Kemenag Sawahlunto, kegiatan ini bertujuan agar para penyuluh sebagai ujung tombak bisa memberikan pemahaman moderasi beragama, di lapangan. “Setelah mengikuti kegiatan ini, nantinya diharapkan para penyuluh dapat memberikan pemahaman yang sebenarnya,” sebut pria yang akrab disapa Raja Faham ini.
Dari kegiatan ini, imbuh dia, akan membuka cakrawala, sehingga kita harus dapat menyerap apa yang disampaikan pemateri, yaitu Prof. DR. H. Duski Samad, M.Ag yang merupakan Ketua FKUB provinsi Sumatera Barat dan Dosen di UIN Imam Bonjol Padang, dan juga Subandi SH, camat kecamatan Barangin yang sebelumnya merupakan aktivis di berbagai organisasi masyarakat serta aktif di dunia jurnalistik.
Sementara itu, Kepala Kemenag Sawahlunto, H. Dedi Wandra, S.Ag., MA dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini sangatlah penting bagi para tenaga penyuluh yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Mengingat berat beban tugas dan fungsi penyuluh, acara ini sangat penting. Jangan sampai salah dalam penyampaian ke masyarakat, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai perekat persatuan,” ungkap Dewa, panggilan sehari-hari Dedi Wandra.
Jika tidak sempurna dalam penyampaiannya, lanjut Dewa, dapat berpotensi menimbulkan keretakan. Untuk itulah perlunya kegiatan peningkatan ini. “Dalam setiap kegiatan, Kemenag juga selalu menggandeng insan Pers, sehingga setiap kegiatan yang kita laksanakan, informasinya sampai ke tengah masyarakat,” ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Dedi Wandra meminta agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh sungguh.
Di samping itu pemateri Prof. DR. H. Duski Samad, M. Ag, menjelaskan “ Sebagai tenaga penyuluh dilapangan, jadilah Negosiator Ulung artinya bagaimana bisa meyakinkan orang dengan apa yang disampaikan. Moderasi harus memiliki prinsip yang kuat dan berbagi dalam perbedaan. Penyluh garda terdepan dan memiliki negosiasi identitas dan militan. Agar regulasi bisa terealisasi dengan baik,” ujarnya.
Subandi Arpan menyebutkan kita harus memiliki wawasan kebangsaan dan tetap mempertahankan jati diri Kemenag. Jadi memang perkuat masyarakat dengan ilmu-ilmu agama dan kebangsaan dari anak-anak sejak dini maka nantinya akan mengahasilkan karakter yang kuat pada masyarakat dan generasi kedepannya. Sampaikanlah hal yang benar dan akan berdampak kepada kota Sawahlunto. Kegiatan tersebut diikuti 25 peserta dari tenaga kepenyuluhan non PNS, se-kota Sawahlunto. (pin)