SIJUNJUNG, METRO–Bulan Ramadhan seakan menjadi momen untuk melakukan aksi balapan liar bagi sekelompok remaja yang ugal-ugalan. Maraknya aktivitas tersebut tidak hanya terjadi di perkotaan saja, tak terkecuali di Kabupaten Sijunjung.
Selain membahayakan keselamatan, aksi balapan liar yang digelar sekelompok pemuda itu juga membuat keresahan di tengah-tengah masyarakat. Di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, dalam suatu razia penertiban polisi mengamankan empat unit sepeda motor yang terlibat aksi balapan liar.
Personel Polsek Sumpur Kudus melakukan penertiban di Jorong Kinkin, Nagari Silantai setelah adanya pengaduan dari warga setempat tentang aksi balapan liar yang kerap terjadi dilokasi tersebut.
Laporan itu pun mendapat atensi dari polisi dengan turun langsung ke TKP dan melakukan penertiban. Tak ayal, sekelompok pemuda yang ada di lokasi sontak berhamburan melarikan diri.
Kapolres Sijunjung AKBP Muhammad Ikhwan Lazuardi dan Kapolsek Sumpur Kudus Akp Ulgarmaini melalui Kasubag Humas AKP Nasrul Nurdin mengatakan, dalam penertiban itu petugas berhasil mengamankan sejumlah kendaraan roda dua. “Dari laporan warga kita langsung turun untuk penertiban, ada empat sepeda motor yang diamankan dan dibawa ke Mapolsek untuk pengusutan lebih lanjut. Kendaraan yang diamankan diduga terlibat balapan liar,” tutur AKP Nasrul Nurdin.
Dikatakan, meskipun patroli rutin selalu dilaksanakan polisi, aksi balapan liar tetap saja terjadi di sejumlah titik. “Bahkan mereka (pelaku balapan liar) sengaja menghindar saat ada petugas, dibelakang itu mereka lakukan kembali,” sebut AKP Nasrul Nurdin.
Pihaknya meminta peran ninik mamak dan tokoh masyarakat setempat untuk berperan aktif. “Sudah sering kita tindak tegas, tapi tetap saja terulang. Kami minta agar masyarakat bersama-sama ikut berperan untuk mengatasi, baik itu dari pemuda, tokoh dan warga setempat, dengan cara tetap berkordinasi dengan Polsek setempat,” jelas AKP Nasrul Nurdin.
Disisi lain, aktivitas tersebut juga rawan menjadi pemicu persoalan antar kampung. “Jika ditemui pasti kita tindak tegas, karena ini juga rawan memicu perselisihan atau konflik antar kampung. Kami meminta kerjasama dari semua pihak untuk mencegah persoalan ini,” ujar AKP Nasrul Nurdin. (ndo)