SOLOK, METRO–Jamaah masjid Qadarul Yaqin, Ampang Kualo, Kota Solok sampaikan keluhan soal kebijakan vaksin dan bantuan sosial dari pemerintah melalui program BLT. Keluhan tersebut disampaikan langsung jamaah masjid kepada Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra saat berkunjung ke masjid Qadarul Yaqin dalam rangka kunjungan safari ramadhan.
Cukup banyak yang disampaikan jamaah masjid kepada Wakil Wali Kota Solok dalam pertemuan tanpa “sekat” antara pejabat dan warganya itu. Dari pertanyaan yang mengalir jelas sekali berbagai persoalan yang dirasakan oleh warga dan berharap mendapat penjelasan yang pasti kebenarannya.
Soal vaksin misalnya, warga menyampaikan rasa keberatan atas kebijakan pemerintah yang seakan menekan dan memaksa. Terutama wajib vaksin terhadap anak anak dibawah umur 12 tahun.
Warga merasa tidak nyaman ketika diberlakukan kebijakan bagi anak anak yang tidak vaksin tidak dapat mengikuti pelajaran secara tatap muka. Warga berharap pemerintah mempertimbangkan kebijakan tersebut kembali dan memperbolehkan seluruh anak dapat kembali belajar secara tatap muka disekolah. Wargapun khawatir kalau kebijakan ini terus diterapkan akan terjadi angka putus sekolah. Pada hal untuk semua urusan dengan pemerintah bahkan dalam menerima bantuan semuanya sudah dikaitkan dengan vaksin.
Menanggapi keluhan warga, Ramadhani mengungkapkan, bahwa kebijakan pemerintah terkait wajib vaksin itu untuk melindungi masyarakat dalam menghadapi masa pendemi Covid -19. Vaksin akan membentuk sistim kekebalan dan menekan resiko kematian akibat Covid -19. “Jadi kebijakan ini berlaku diseluruh daerah di Indonesia. Dan diharapkan seluruh masyarakat mematuhinya untuk keselamatan bersama,” ujar Ramadhani.
Untuk Kota Solok lanjutnya, capaian angka partisipasi masyarakat untuk vaksin cukup tinggi. Dan sekarang pemerintah tengah menggalakan vaksinasi bagi anak anak dibawah umur 12 tahun. (vko)