SAWAHLUNTO, METRO
Sesuai hasil swab tes terhadap warga yang masuk dalam daftar tracking berkontak fisik dengan pasien suspect Covid- 19 maupun Orang Tanpa Gejala (OTG), sumuanya dinyatakan negatif. Artinya mata rantai penyebaran Covid-19 di Sawahlunto saat ini dinyatakan sudah terputus.
Informasi mengenai hasil swab test pada warga dalam daftar tracking (penelusuran) itu disebutkan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Sawahlunto, Yasril. “Kita sudah sekian kali tracking dan SWAB test. Sejak kasus pasien suspect yang berasal dari Kelurahan Tanah Lapang, itu kita langsung swab warga lain yang telah berkontak fisik dengan pasien ini. Hasilnya ternyata memang ada beberapa warga yang positif, namun masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga tidak perlu dirawat, hanya kita karantina di BDTBT Sungai Durian. Nah, dari OTG itu kita kembangkan lagi, siapa yang berkontak fisik dengan OTG ini masuk tracking dan kita swab. Sampai pada SWAB di hari Jumat (7/8) lalu hasilnya sudah negatif semua. Dengan itu kita sudah steril kembali,” kata Yasril, saat dihubungi koran ini, Senin (10/8).
Dengan negatifnya semua hasil swab tes pada Jumat (7/8) itu, maka Dinas Kesehatan tidak lagi meneruskan tracking dan swab. Sehingga sekarang ini, kata Yasril, pihaknya hanya berkonsentrasi pada karantina para Orang Tanpa Gejala (OTG).
”Jadi sekarang kita fokus pada peningkatan stamina dan kesehatan terhadap 14 OTG yang sedang dikarantina di BDTBT. Semoga pada hari ke-7 karantina nanti, hasil swab mereka sudah negatif,” kata Yasril.
Menanggapi terputusnya mata rantai penyebaran Covid-19 di Sawahlunto itu, Wali Kota Deri Asta menyampaikan bahwa itu jangan sampai membuat lengah dan penerapan protokol kesehatan melemah. Sebab, terputusnya mata rantai penyebaran ini baru bersifat sementara.
“Kemudian, kita sudah mempelajari bahwa memang semua kasus Covid- 19 di Sawahlunto berasal dari warga yang datang dari luar. Seperti yang kemarin itu kan, datang dari Kalimantan, kemudian Medan dan Padang. Artinya, kita yang di dalam Alhamdulillah steril. Baru kalau ada yang datang dari luar membawa Covid ini, barulah terjadi penyebaran di dalam kota ini,” ujar Deri Asta.
Sebab itu, wako kembali mengimbau pada jajaran pemerintahan terdepan yakni kepala desa dan lurah untuk meningkatkan pemantauan pada warga/pendatang yang datang dari luar, apalagi dari daerah zona merah. Hendaknya memang diwajibkan mereka yang datang dari luar ini untuk didata dan diperiksa kesehatannya.
“Kita sedang mempersiapkan rencana untuk melakukan swab test kepada warga kita yang datang dari luar. Itu kita bahas nanti dalam rapat siang nanti bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Ini upaya kita untuk memastikan bahwa mereka yang datang dari luar ini apakah memang aman dan steril dari Covid – 19,” kata Wali Kota Deri Asta.
Pun untuk protokol kesehatan, Walikota kembali mengingatkan agar kembali dioptimalkan penerapannya. Apalagi untuk jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), Walikota berharap agar mereka bisa menjadi pelopor di tengah masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. ”Ingat, benteng yang paling baik dan mudah kita lakukan itu ya protokol kesehatan ini. Jadi jangan remehkan lagi protokol kesehatan, mari laksanakan untuk melindungi diri dan lingkungan kita,” ujar wako. (cr2)