Menurutnya, saat ini alat peraga sosialisasi yang terpasang diberbagai tempat hampir 70 persen berisi konten alat peraga kampanye.
Sementara itu, DR. Hardi Putra Wirman, menekankan pentingnya pengawasan pemilu secara efektif. Dengan begitu berbagai kecurangan yang berpotensi terjadi bisa dihindari agar pemilu benar-benar berintegritas dalam melahirkan calon-calon pemimpin lima tahun kedepan.
”Ketika pengawasan pemilu tidak berjalan secara efektif maka berbagai kecurangan akan terjadi dan akan ada distrust terhadap penyelenggara pemilu dan akan menghasilkan mosi tidak percaya, kerusuhan, demontrasi dan bisa saja kudeta. Maka, kuncinya pengawasan pemilu efektif, sehingga pemilu berlangsung jurdil,” sebutnya.
Para peserta dari partai Politik, mempertanyakan soal alat peraga sosialisasi yang sudah terpasang sejalak lama. Apakah akan ikut ditertibkan selama masa 4-27 November 2023 ini. “APS itukan bukan alat peraga kampanye, karena dalam aturan alat peraga kampanye itu sudah didesain dan disahkan oleh KPU. Kemudian dari tanggal 4-27 itu namanya masa apa, ini harus dijelaskan,” terangnya. (uus)