LIMAPULUH KOTA, METRO–Hari kelima pasca bencana alam banjir dan longsor yang menghantam kabupaten Lima Puluh Kota Minggu (12/5) tengah malam, siswa SD Negeri 04 Suliki, Kecamatan Suliki, terpaksa harus belajar di rumah guru, karena bangunan sekolah itu masih tertimbun material longsor.
“Sekolah di SD N 04 Suliki, Kecamatan Suliki tidak bisa di gunakan, karena material longsor belum di buang, menunggu kajian teknis Dinas PUPR. Rencana tindak lanjut teknis penanganan Darurat melalui hasil kajian teknis, siswa belajar di rumah guru,” ungkap Kepala BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol, Kamis (16/5).
Selain material di SD N 04 Suliki yang menunggu kajian teknis, Jembatan yang rusak di Kecamatan Akabiluru, belum tertangani karena kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) akan dilaporkan pada Balai Sungai untuk penanganan lanjutan. Kemudian, longsor Jalan di Nagari Situjuah Ladang Laweh, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, dan infrastruktur lain yang terkena dampak banjir dan longsor di Lima Puluh Kota saat ini masih dalam kajian teknis.
Sementara itu disampaikan Rahmadinol, untuk daerah Kecamatan Harau, Lareh Sago Halaban, Luak banjir sudah mulai surut dan warga sudah kembali kerumah masing-masing. Sedangkan masyarakat yang mengungsi di Jorong Aia Putiah, Nagari Sarilamak masih berada di pengungsian sebanyak 3 KK, karena rumahnya mengalami rusak berat.