LIMAPULUH KOTA, METRO–Penerapan sitem elektronik ticketing (e-ticketing) untuk masuk objek wisata Lembah Harau di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, dinilai tepat. Sehingga, kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata objek wisata lembah Harau, dapat diminimalisir.
Terbukti, pada hari pertama penerapan sitem elektronik ticketing, Senin (23/5), berhasil uang masuk kedaerah Rp. 4.171.000. Jumlah itu naik 100 persen dari pada saat pakai karcis manual yang hanya masuk pada pendapatan daerah sekitr Dua juta rupiah. Dan diperkirakan pada hari libur dan wekand Sabtu-Minggu, akan jauh lebih besar.
“Alhamdulillah. Hari pertama pelaksanaan sistem elektronik ticketing masuk objek wisata Lembah Harau, pendapatan naik 100 persen. Dan kita harapkan pada hari libur dan wekand bisa jauh lebih tinggi lagi. Dan tentu dengan sitem e-ticketing ini target PAD bisa maksimal dan kebocoran bisa ditekan,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota, Desri, kepada wartawan saat meninjau pelaksanaan sistem e-ticketing, di gerbang masuk Lembah Harau, Selasa (24/5).
Dia menyebut, sistem e-ticketing yang diterapkan masuk objekwisata Lembah Harau, bekerjasama dengan Bank Nagari. Dengan fasilitas yang sangat minim dan baru menggunakan Dua mesin Edece untuk pembayaran non tunai dengan menggunakan kartu ATM. Namun, bagi masyarakat yang memilih untuk membayar secara tunai, tetapi tetap dimasukkan dalam sistem e-ticketing, juga bisa.
Disampaikannya, penerapan sistem elektronik ticketing, hanya terkendala dengan sinyal dan listrik. Dan untuk saat ini karena masih uji coba penerapan sistem e-ticketing, belum ditemukan kendala. “Kendala tidak ada, ini sudah bagus. Karena masyarakat pengunjung bisa cepat dan jelas. Justeru yang kita khawatirka terkait mesin Edece kita hanya ada Dua, kalau hari libur tentu pengunjung banyak, jadi kita butuh minimal 10 mesin. Kemudian juga harus disipkan mesin Ginset dan Wifi jika tiba tiba listrik mati dan sinyal hilang, sebagai langkah antisipasi,” ucapnya.
Desri yang didampingi Bendahara Penerimaan Dinas Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota, Fitria Musnita, S.Sn juga menyebut, dengan karcis 5000 rupiah, pihaknya masih optimis bisa maksimal dalam capaian target PAD.
“Harga kacis tiketing kita tetap 5 ribu. Dan target PAD tahun 2022 ini sebesar 7,5 miliar. Sampai Mei 2022 ini capaian kita sudah sekitar 500 juta. Sebenarnya kalau capain target 7,5 M itu kalau tiket masuk 20 ribu. Dan bisa kita pastikan tidak bisa tercapai. Dan Tahun 2021 target PAD kita 3,5 miliar dan tercapai 1,2 M,” ucapnya. (uus)