LIMAPULUH KOTA, METRO–Pemerhati politik sekaligus tokoh masyarakat Lima Puluh Kota, Budi Febriandi, melihat belum ada progres yang signifikan kerja Satu tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo-Rizki Kurniawan Nakasri (Safari). Malah, energi “Safari” di tahun pertama dihabiskan hanya untuk memikirkan isu-isu yang tidak berguna, termasuk isu pecah kongsi Bupati dan Wakil Bupati.
Sejak dilantik Gubernur Sumbar pada 26 Februari 2021, ratusan ribu jiwa masyarakat Lima Puluh Kota yang tinggal di 13 Kecamatan di Lima Puluh Kota, menaruh harapan besar akan lahirnya perubahan di tangan “Safari” untuk kesejahteraan masyarakat. Yang telah tertuang dalam visi-misi dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lima Puluh Kota Lima Tahun kedepan.
”Satu tahun perjalanan kepemimpinan “Safari” belum memperlihatkan perkembangan yang signifikan bagi pembangunan di Lima puluh kota. Mungkin kita dapat memahami dengan alibi bahwa tahun pertama itu melanjutkan apa yang telah direncanakan oleh Kepala Daerah periode sebelumnya,” ungkap Budi Febriandi, kepada wartawan.
Menurutnya, pada tahun pertama kepemimpinan Safari, disamping menjalankan rencana yang sudah tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021, hal yang paling penting di tahun pertama kepemimpinannya adalah melakukan konsolidasi internal dengan merestrukturisasi organisasi perangkat daerah sesuai dengan visi misi serta RPJMD. Namun, alih – alih nelakukan konsolidasi internal, Safari malah disibuk dengan berbagai isu yang menguras energi, termasuk isu perpecahan Kepala Daerah dengan Wakil Kepala Daerah.
”Bagaimana memasuki tahun kedua?. Kita juga pesimis memasuki tahun kedua kepemimpinan Safari di Limapuluh Kota ini, hal itu dapat dilihat dengan postur APBD 2022 yang belum memenuhi ekspektasi publik termasuk menjalankan program dan kegiatan di tahun pertama RPJMD. Sebagai contoh, disaat daerah memerlukan banyak anggaran untuk pembangunan yang dibutuhkan masyarakat, Pemerintah Daerah bersama DPRD malah sepakat mengalokasikan anggaran hibah yang cukup besar kepada instansi vertikal,” tutur Budi Febriandi
Menurutnya, untuk tahun 2023 mendatang, penyusunan postur APBD harus benar-benar berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak. Apalagi, saat ini kondisi perekonomian masyarakat tengah sulit dengan semua harga-harga naik sementara hasil jual produksi pertanian masyarakat murah. “Entah dengan alasan apapun, hal ini jangan sampai terjadi lagi dalam penyusunan APBD 2023. Selesaikanlah dulu urusan wajib pemerintah daerah dalam mengurus kepentingan warganya. Ingatlah bahwa janji – janji pemimpin kepada warganya akan dimintakan pertanggungjawabannya kelak,” ucapnya.
Harusnya sebut Budi Febriandi, inisiator Sikolah Lapau Luak Limo Puluah ini, mestinya “Safari” fokus menyelesaikan program-program prioritasnya, seperti pembangunan Ibu Kota Kabupaten (IKK), pemindahan sejumlah Dinas dan Badan yang masih berkantor diwilayah administrasi Kota Payakumbuh ke IKK Sarilamak. Termasuk pembangunan koneksitas antar wilayah dalam IKK dan IKK dengan Nagari – Nagari di Kabupaten Limapuluh Kota.
Belum lagi dibidang Pariwisata, Pertanian dan Perikanan, Agama, dan Pelayanan Publik. Menurutnya, bila harus diberikan nilai terhadap Satu tahun kepemimpinan Safari, hanya dapat nilai 50-60. Artinya, masih merah. “Lun ado progress yang signifikan, dan politik anggarannyo pun belum berpihak kepada masyarakat. Kalau diberi nilai 50-60 baru,” sebutnya.
Hal senada juga disampaikan Tokoh muda Masyarakat Lima Puluh Kota yang juga mantan Ketua KNPI Kabupaten Lima Puluh Kota priode 2017-2019, Bambang Nasrul, menurutnya belum terlihat progres Satu tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo-Rizki Kurniawan N dalam mewujudkan visi-misinya dan RPJMD Lima Puluh Kota.
”Belum ada terlihat progres pencapaian visi misi pasangan Safari. Terutama terkait Lima program unggulan. Salah satunya seperti wajah ibu kota kabupaten, yang tidak ada perubahan sama sekali sesuai visi-misinya. Kemudian terhadap program lainnya yang juga menjadi prioritas,” ucapnya singkat. (uus)